Tukang Becak dan Model Kampanyekan Solo Aman
Sebanyak 25 tukang becak mengangkut para model berkeliling Kota Solo mengampanyekan 'Solo Damai'
Penulis: Ikrob Didik Irawan |

TRIBUNJOGJA.COM, SOLO – Aksi simpatik Solo aman kembali digelar sejumlah kalangan masyarakat. Kali ini aksi damai dilakukan oleh duet antara tukang becak dan para model Red Batik. Sebanyak 25 tukang becak mengangkut para model berkeliling Kota Solo.
Aksi dimulai dari kawasan Ngarsopuro. Sekitar pukul 08.00, para tukang becak dari paguyuban tukang becak Ngarsopuro sudah berkumpul. Becak-becak tersebut dihiasi dengan poster kecil bertuliskan “Solo Aman Solo Nyaman”. Sekitar 15 menit kemudian, enam model dari Red Batik yang mengenakan kostum batik nyentrik keluar dari rumah makan Omah Sinten.
Terlihat juga Miss Deaf Indonesia 2012 Oktaviani “Ovek” Wulansari yang ikut bersama model. Meraka lalu menyebar naik ke becak yang telah siap digenjot. Aksi damai pun dimulai.
“Saya dan teman-teman ingin menegaskan pada masyarakat, Solo tetap aman,” kata Aditya Purnama Ningrum, salah seorang model, Selasa (4/9/2012).
Becak-becak itu mulai berkeliling menyusuri jalan-jalan protokol di Kota Bengawan. Awalnya, Aditnya dan model lainnya duduk manis diatas becak menganakan kostum batik yang didominasi warna merah. Namun setelah sekitar 1 kilometer berjalan, mereka kompak berdiri sambil melambaikan tangan untuk menyapa masyarakat ditepi jalan.
Ketua Paguyuban Tukang Becak Ngarsapura, Sumarno Jonon mengatakan, para tukang becak ikut aksi tersebut secara sukarela. Begitu mendengar rencana aksi damai, anggota paguyuban langsung antusias ikut. Mereka tak ingin aksi teror belakangan ini membuat Solo sepi wisatawan yang akhirnya berpengaruh pada penghasilan para tukang becak.
“Para penumpang kami kebanyakan para wisatawan. Kalau wisatawan sepi, penghasilan kami juga akan turun,” katanya. (*)