Cak Nun: Semua Ini Masalah Ketidakadilan Sosial
Cak Nun menyebut kerusuhan yang marak terjadi sudah direkayasa dunia.
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Emha Ainun Nadjib menyatakan kerusuhan massa mengatasnamakan agama, misalnya di Pandeglang, Temanggung, dan Sleman belakangan ini, bukanlah persoalan agama. Namun, masalah ketidakadilan sosial yang terjadi berkepanjangan.
Pernyataan itu dilontarkan pria yang akrab disapa Cak Nun, usai pentas bersama Kyai Kanjeng, bertajuk Munajat Nasional di Mandala Bhakti Wanitatama, Yogya, Rabu (23/2/2011) malam. "Orang tidak diperlakukan adil terlalu lama itu suka pusing kepala dan cepat marah. Apa saja bisa memicu perkelahian. Soal nasi saja berantem, apalagi soal agama," ujar Cak Nun.
Menurut suami Novia Kolopaking, kerusuhan bermotif agama seperti kasus Ahmadiyah, penistaan agama dan lain sebagainya adalah rekayasa internasional. "Iki rekayasa kabeh (ini rekayasa semua) dengan tujuan membuat rapuh bangsa kita. Supaya kita tidak bisa berdiri tegak, kalau rapuh kan mudah dijajah. Semua ini by design, directly or inderectly," tegas Cak Nun.
Seharusnya, lanjut Cak Nun, masyarakat harus belajar menerima perbedaan yang ada. "Janganlah menjadi orang yang suka membenci atau anti kepada suatu hal. Kalau kamu benci orang-orang yang mukulin Ahmadiyah, ya jangan pukulin orang itu dong. Kalau sampai kamu pukuli, tidak ada bedanya dengan orang yang dibenci. Kita harus bisa menerima semua," jelasnya.
Ditanya mengenai solusi dari perspektifnya, Cak Nun menjawab, "Saya punya pendapat dan solusi, tapi Ahmadiyah tidak nanya saya, Polri juga tidak nanya saya. Kalau saya berkomentar di koran ya tidak etis, masa ada orang berkelahi kok malah dikomentari. Kalau mereka nanya, baru saya bisa ngomong," lontarnya.(*)