Ahmadiyah Yogya Intensif Berkomunikasi dengan FPUB

Tayang: Senin, 7 Februari 2011 14:53 WIB

TRIBUNJOGJA.COM/HASAN SAKRI

Jamaah Ahmadiyah DIY sedang menunaikan ibadah sholat di Masjid Fadhli Umar, Senin (7/2/2011)

TRIBUNJOGJA.COM/HASAN SAKRI

Jamaah Ahmadiyah DIY sedang menunaikan ibadah sholat di Masjid Fadhli Umar, Senin (7/2/2011)

Ahmadiyah Yogya Intensif Berkomunikasi dengan FPUB - Pembina_Jamaah_Ahmadiyah_Indonesia_DIY,_Nanang_Sanusi_Senin_(7_Feb_2011).jpg

TRIBUNJOGJA.COM/HASAN SAKRI

Pembina Jamaah Ahmadiyah Indonesia DIY, Nanang Sanusi saat dijumpai di kantor Ahmadiyah, Yogya pada Senin (7/2/2011)

Baca Selanjutnya:

OJK DIY Dorong Budaya Menabung pada Generasi Muda

Laporan Reporter Tribun Jogja, M Nur Huda

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Menanggapi kasus yang menimpa anggota Jamaah Ahmadiyah di Cikuesik, Pandeglang, Jawa Barat, Pembina Jamaah Ahmadiyah Indonesia DIY, Nanang Sanusi mengaku hanya bisa bersabar dan berdoa, semoga kasus tersebut segera dapat diselesaikan secara tepat.

Saat diminta tanggapannya terhadap kondisi Ahmadiyah di Yogya, Nanang mengaku selalu menjalin komunikasi intensif dengan berbagai elemen masyarakat Yogyakarta. "Kita bersahabat dengan komunitas dan organisasi-organisasi lain. Banyak forum yang membuat saya salut, karena giat bersama-sama menyuarakan kebersamaan," ujar Pembina Jamaah Ahmadiyah Indonesia DIY, Nanang Sanusi, Senin (7/2/2011).

Salah satu organisasi yang rajin disambangi Ahmadiyah adalah Forum Persaudaraan Umat Beriman (FPUB). Sebuah forum khas yang lahir di Yogyakarta, di dalamnya terdapat berbagai pemuka dan tokoh agama yang berasal dari latar belakang agama dan kepercayaan.

"Kita juga menyelenggarakan kegiatan kemanusiaan, hari ini kita sedang ada kegiatan penghijauan di Cangkringan, makanya di sini sepi," ungkapnya.

Ia berharap di Yogya tetap aman dan kondusif seperti saat ini, imbuh Nanang yang mengaku sudah di Yogya sejak sejak 2009.

"Selama di sini tidak pernah ada ancaman ataupun teror dari manapun, begitu pula para anggota yang berjumlah sekitar 200 KK," tutur Nanang.

Laki-laki asal Banten ini mengaku selama ini yang ia rasakan di Yogya cukup kondusif, damai, dan masyarakatnya saling menghargai. "Semua kegiatan berjalanan seperti biasa, tidak ada perubahan. Pengajian setiap hari minggu dan lain-lain cukup lancar," tuturnya.