Berita Magelang

Ruang Kades Wonogiri Magelang Disegel, Pelayanan Desa Ngungsi ke Rumah Kadus

Kantor Desa Wonogiri, Magelang disegel warga sejak Agustus 2025 buntut protes terhadap Kades Junarsih. Pelayanan desa pindah ke rumah para kadus

Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com/ Yuwantoro Winduajie
RUANG KERJA KADES: Ruang kerja Kepala Desa Wonogiri, Kajoran, Magelang, Jawa Tengah yang disegel warga 

“Pembinaan oleh Pak Bupati melalui Camat masih berjalan. Fokus kami memastikan pelayanan kepada warga tidak terganggu,” ujarnya.

Penyegelan kantor desa ini berawal dari aksi “Silaturahmi Akbar” pada 14 Agustus 2025, saat ratusan warga menuntut Kepala Desa Junarsih mundur karena dugaan penyelewengan dana desa. 

Pada  aksi itu, warga sempat membakar ban bekas dan menyegel ruang kerja kepala desa.

Perwakilan warga juga pernah menemui Bupati Magelang Grengseng Pamuji pada Senin 25 Agustus 2025 lalu untuk membahas tuntutan pencopotan kepala desa. 

Alasan Warga Minta Bupati Grengseng Copot Jabatan Kades Wonogiri Magelang

Warga Turun ke Jalan

GEBER MOTOR: Ratusan warga Desa Wonogiri, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah mendatangi kantor kepala desa sambil menggeber sepeda motor, tepat saat kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) yang berlangsung, Kamis (13/11/2025) /
GEBER MOTOR: Ratusan warga Desa Wonogiri, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah mendatangi kantor kepala desa sambil menggeber sepeda motor, tepat saat kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) yang berlangsung, Kamis (13/11/2025) / (Tribunjogja.com/ Yuwantoro Winduajie)

Ratusan warga Desa Wonogiri, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mendatangi kantor kepala desa sambil menggeber sepeda motor. 

Aksi ini berlangsung bersamaan dengan kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) pada Kamis (13/11/2025).

Protes tersebut ditujukan kepada Kepala Desa Wonogiri, Junarsih.

Warga menuntut agar Junarsih segera mundur dari jabatannya. 

Di lokasi, massa membentangkan spanduk penolakan sebagai simbol kekecewaan terhadap kepemimpinan sang kepala desa.

Koordinator lapangan Aliansi Masyarakat Wonogiri Bersatu, Khadik, menyatakan  aksi dilakukan untuk memastikan Musrenbangdes berjalan kondusif tanpa kehadiran kepala desa.

“Kami sudah bersepakat dengan Pak Camat dan Pak Kapolsek, acara Musren bisa berjalan lancar apabila Bu Junarsih tidak hadir. Kalau beliau hadir, otomatis acara gagal,” ujar Khadik.

Ia menambahkan, tuntutan warga tetap sama sejak aksi pertama: mendesak pengunduran diri Junarsih karena dugaan pelanggaran etik dan penyalahgunaan wewenang dalam pengelolaan dana desa.

“Ada dugaan pemalsuan tanda tangan perangkat desa dalam dokumen proyek, termasuk SPJ kegiatan dana desa,” tambahnya. (Tro)

 

 

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved