Tips Merekam Suara Film agar Hasilnya Jernih dan Berkualitas

Dalam proses produksi film, kualitas suara memiliki peran penting yang sama hal nya dengan visual. 

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
pinterest.com
peralatan syuting 

TRIBUNJOGJA.COM - Dalam proses produksi film, kualitas suara memiliki peran penting yang sama hal nya dengan visual. 

Dialog yang jelas, efek suara yang presisi, dan ambience yang tepat dapat memperkuat suasana serta emosi penonton.

Suara yang terekam buruk dapat mengganggu pengalaman menonton, bahkan membuat film kehilangan kesan profesionalnya.

Oleh karena itu, penting bagi setiap pembuat film untuk memahami cara merekam suara dengan benar dan berkualitas tinggi.

Berikut beberapa tips penting untuk menghasilkan suara film yang jernih dan profesional.

1. Gunakan Mikrofon yang Tepat

Pemilihan mikrofon menjadi langkah pertama yang menentukan hasil rekaman yang akan digunakan ketika proses editing nanti.

Untuk dialog utama, sebaiknya gunakan shotgun mic atau boom mic yang mampu menangkap suara fokus dari arah tertentu. 

Sementara untuk adegan dengan banyak pergerakan, lav mic (clip-on) sangat berguna karena lebih fleksibel dan tetap menangkap suara aktor dengan stabil.

2. Hindari Suara Bising di Lokasi

Sebelum mulai pengambilan gambar, pastikan lokasi syuting bebas dari gangguan suara eksternal seperti lalu lintas, mesin pendingin, atau hembusan angin kencang.

Cara ini dapat dilakukan dengan tes audio (sound check) sebelum shooting untuk memastikan tingkat kebisingan lingkungan tidak mengganggu kualitas rekaman.

3. Atur Level Suara dengan Tepat

Dalam pengaturan level suara, sebaiknya pastikan level suara tidak terlalu rendah agar tidak menimbulkan noise saat proses editing, dan tidak terlalu tinggi agar tidak pecah (distorsi). 

Idealnya, level suara berada di kisaran -12 dB hingga -6 dB dan gunakan headphone monitoring selama proses perekaman untuk mendeteksi gangguan atau ketidakseimbangan suara secara langsung.

4. Gunakan Peredam Angin dan Pop Filter

Jika melakukan pengambilan gambar di luar ruangan, sebaiknya gunakan windshield atau dead cat mic pada mikrofon untuk mengurangi suara angin. 

Sedangkan untuk pengambilan suara di dalam ruangan, pop filter membantu menghindari suara letupan dari huruf seperti “P” atau “B”.

5. Pisahkan Rekaman Suara dari Kamera

Merekam suara secara terpisah menggunakan audio recorder eksternal menghasilkan kualitas yang lebih baik dibandingkan audio langsung dari kamera.

Cara ini juga memudahkan proses pengeditan dan sinkronisasi suara di tahap pascaproduksi.

6. Rekam Suara Ambience (Suara Latar)

Setelah adegan selesai diambil, luangkan waktu sekitar 30 detik hingga 1 menit untuk merekam suara lingkungan (room tone) tanpa dialog.

Suara ini akan membantu editor menyamarkan potongan dialog dan membuat transisi audio lebih halus.

7. Lakukan Editing dan Pembersihan Suara

Gunakan software seperti Adobe Audition, Audacity, atau DaVinci Resolve Fairlight untuk membersihkan noise, menyeimbangkan volume, dan menambahkan efek suara (Foley) bila diperlukan.

Proses mixing dan mastering audio merupakan tahap akhir untuk memastikan suara terdengar konsisten dan profesional.

 

Merekam suara film yang jernih dan berkualitas bukan hanya soal peralatan mahal, tetapi juga pemahaman teknis dan ketelitian di lapangan.

Dengan mempersiapkan peralatan yang tepat, mengontrol kondisi lingkungan, serta melakukan pengolahan audio yang teliti, film yang dihasilkan akan terdengar lebih hidup dan memukau penonton.

Suara yang baik mampu memperkuat cerita dan membawa emosi penonton lebih dalam ke dalam setiap adegan. (MG Kartika Larasati)

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved