Teknik Fotografi

Kamus Fotografi: Serba-Serbi Istilah Berawalan B yang Wajib Kamu Tahu

Memotret dalam fotografi bukan hanya sekedar membidik objek, menekan tombol rana, tetapi juga mengetahui beragam istilahnya.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
blog.mimeophotos.com
ISTILAH FOTOGRAFI AWALAN B - serba serbi istilah fotografi berawalan B 

TRIBUNJOGJA.COM – Memotret dalam fotografi bukan hanya sekedar membidik objek, menekan tombol rana, kemudian menghasilkan gambar.

Lebih dari itu, di balik imaji hasil fotografi, terdapat istilah teknis yang perlu dipahami, seperti cahaya, komposisi, dan pengaturan kamera.

Setelah lebih dulu mengenal ragam istilah berawalan A pada artikel sebelumnya, kali ini akan menyambung ke serba-serbi istilah berawalan B.

Baca juga: Kamus Fotografi: 15 Istilah Berawalan A yang Wajib Dipahami Fotografer

Berikut perlu kamu simak agar lebih memahami teknik memotret:

1. Background (Studio)

Dalam setting studio, “background” merujuk pada latar belakang di belakang subjek/objek.

Biasanya berupa kain atau kertas yang disiapkan agar tampilan foto lebih rapi dan tidak terganggu elemen asing.

Bahan kain lebih kuat dan mudah dibersihkan, sementara kertas lebih ringan tetapi lebih rentan kerusakan.

Pemilihan warna dan tekstur background sangat penting agar subjek tetap menonjol.

2. Barn Door

Barn door adalah aksesori berbentuk pintu kecil (panel logam) yang dipasang di lighting untuk mengendalikan penyebaran cahaya.

Dengan membuka atau menutup panelnya, fotografer bisa mengarahkan cahaya ke area tertentu atau membendung agar tidak menyebar ke tempat yang tidak diinginkan.

Alat ini membantu menciptakan efek cahaya yang lebih presisi dan dramatis.

3. Baterai

Komponen utama dalam kamera yang menjadi sumber tenaga agar dapat dioperasikan, terutama untuk kamera digital.

Jenisnya beragam, mulai dari yang berbahan lithium isi ulang hingga baterai jenis AA yang umum dijumpai.

Daya baterai dapat membengkak akibat penggunaan fitur intensif seperti live view, perekaman video, penggunaan flash, atau koneksi WiFi/GPS yang menyala terus-menerus.

4. Beauty Dish

Beauty dish adalah reflektor lampu berbentuk “piring” dengan elemen reflektor kecil di tengah yang menyebarkan cahaya lembut.

Beauty dish sering digunakan dalam foto potret atau fashion karena menghasilkan pencahayaan halus namun memiliki definisi detail di wajah.

Bisa ditempatkan sebagai cahaya utama atau rim light (cahaya di belakang) sesuai kebutuhan.

5. Bayer

Bayer adalah metode interpolasi warna pada sensor kamera digital yang menggunakan filter warna RGB (merah, hijau, biru).

Setiap piksel pada sensor hanya memiliki satu filter warna dan gambar berwarna dibentuk melalui proses interpolasi antar piksel.

Metode ini memungkinkan sensor lebih efisien dibanding filter penuh per piksel.

6. Black & White

Foto yang hanya terdiri dari warna hitam, putih, dan abu-abu di antaranya (grayscale).

Tanpa warna, foto jenis ini mengandalkan kontras, tekstur, dan komposisi untuk menyampaikan emosinya.

Banyak fotografer menggunakan mode monochrome atau mengkonversi dari foto warna ke hitam-putih dalam proses pasca-produksi.

Baca juga: Fotografi Hitam Putih, Timeless Photography: 5 Hal Penting yang Perlu Diperhatikan

7. Blooming

Blooming adalah efek yang muncul pada sensor CCD ketika piksel terlalu terang (jenuh), sehingga “cahaya bocor” menciptakan hasil seperti garis atau tepi bercahaya.

Sensor CMOS modern lebih tahan terhadap efek ini karena tiap piksel punya rangkaian penanganan sendiri.

Blooming biasanya terjadi pada kondisi cahaya ekstrem atau pemotretan objek terang langsung ke sensor.

8. Blur

Blur berarti kabur atau buram dalam gambar yang muncul karena gerakan kamera (camera shake), pergerakan objek saat pemotretan, atau kegagalan kamera mengunci fokus.

Untuk menghindarinya, fotografer biasanya menggunakan shutter speed lebih cepat, tripod, atau teknik stabilisasi.

Namun, blur terkadang secara sengaja dipakai sebagai efek artistik, bukan sekadar kesalahan.

9. Bokeh

Bokeh adalah istilah berasal dari bahasa Jepang yang artinya “blur” atau kabur.

Namun sebutan bokeh mengacu pada kualitas estetis dari area yang tidak fokus dalam foto, terutama latar belakang.

Besar bukaan lensa (nilai f rendah) serta jarak subjek ke latar mempengaruhi intensitas efek bokeh.

10. Boom Lightstand

Boom lightstand adalah jenis stand lampu (light stand) dengan lengan (boom arm) yang memungkinkan lampu digantung di atas atau di depan subjek tanpa tiang.

Alat ini berguna ketika ingin posisi pencahayaan vertikal atau dari sudut tinggi tanpa adanya peralatan di bawah yang mengganggu pandangan lensa.

11. Bounced Flash

Bounced flash adalah teknik memantulkan cahaya flash ke permukaan agar cahaya yang menyebar tampak halus ke subjek.

Dengan teknik ini, cahaya menjadi lebih lembut dan kurang tajam dibanding memotret langsung dengan flash.

Ideal untuk pemotretan indoor agar bayangan keras berkurang.

12. Bracketing

Bracketing adalah teknik mengambil beberapa foto dari satu subjek dengan pengaturan eksposur berbeda (lebih gelap, normal, lebih terang).

Dari tiga (atau lebih) foto tersebut, kita bisa memilih satu hasil terbaik, atau menggabungkannya (misalnya untuk HDR).

Teknik ini berguna saat kondisi cahaya sulit dan sulit memastikan eksposur ideal dalam satu jepretan saja.

13. Broad Lighting

Broad lighting adalah teknik pencahayaan yang menyoroti bagian wajah yang lebih lebar, sehingga bayangan jatuh di sisi yang lebih sempit.

Teknik ini cocok untuk wajah yang cenderung ramping, agar wajah terlihat lebih lebar/gemuk.

Namun, jika digunakan tak tepat, bisa membuat wajah tampak lebih lebar dari aslinya.

14. Buffer

Buffer adalah ruang penyimpanan sementara pada kamera digital yang menampung data foto (frame) sebelum dituliskan ke kartu memori.

Buffer penting terutama saat pemotretan beruntun (burst), agar kamera tidak lag atau berhenti sementara sebelum tiap frame disimpan.

Bila buffer penuh dan kartu memori belum selesai menulis, kamera bisa mengalami jeda untuk sesaat.

15. Bulb

Mode Bulb memungkinkan shutter tetap terbuka selama tombol shutter ditekan, sehingga membutuhkan waktu eksposur sangat panjang (lebih lama dari batas normal).

Teknik ini banyak digunakan untuk fotografi malam, light painting, atau star trails.

Karena durasi panjang, perlu penggunaan alat bantu lain seperti tripod dan remote shutter untuk mencegah goyangan.

16. Burning

Burning adalah teknik editing yang memfokuskan bagian tertentu dari foto untuk menggelapkan secara selektif, dan merupakan kebalikan dari dodging (mencerahkan).

Tujuannya agar area tersebut muncul lebih kontras, memperdalam bayangan tanpa mengubah keseluruhan eksposur.

17. Burst

Burst adalah kemampuan kamera untuk memotret banyak frame berturut-turut (continuous shooting) dalam waktu singkat.

Misalnya, dalam 1 detik kamera mampu menangkap 4–10 foto. Fitur ini sangat berguna untuk menangkap momen cepat.

Aksi olahraga, anak-anak bergerak, atau ekspresi spontan cocok untuk penggunaan fitur burst.

18. Butterfly Lighting (Paramount Lighting)

Butterfly lighting, juga dikenal sebagai paramount lighting, adalah teknik pencahayaan portrait di mana sumber cahaya ditempatkan sedikit di atas dan di depan subjek.

Kemudian cahaya ini membentuk bayangan kecil seperti kupu-kupu di bawah hidung.

Teknik ini meningkatkan kontur tulang pipi dan memberi efek wajah lebih “terpahat” dan biasanya digunakan untuk foto kecantikan atau glamor.

Sebagai bagian dari dunia fotografi, memahami istilah-istilah teknis bukan hanya menambah wawasan, tetapi juga mendorong keterampilan dalam berkarya.

Pengetahuan ini kelak akan membuka peluang untuk menghasilkan jepretan yang maksimal dan fenomenal.

( MG/Farah Amiratunnisa )

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved