Liga Inggris

Duet Xhaka–Sadiki Jadi Mesin Tempur Sunderland Bertahan di Papan Atas Liga Inggris

Berkat performa bagus tersebut, hingga minggu ke-9 liga inggris ini Sunderland berhasil finish di posisi 4.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Akun Instagram @premierleague
Duet Xhaka & Sadiki Jadi Mesin Tempur Sunderland untuk Konsisten di Top 5 Liga Inggris 

TRIBUNJOGJA.COM – Sunderland merupakan klub asal Inggris yang jarang tersorot karena kalah pamor dari klub-klub Liga Inggris lainnya.

Pada musim Liga Inggris kali ini, Sunderland cukup mendapat banyak sorotan media karena performanya yang tidak biasa.

Mereka berhasil membuka laga awal di Liga Inggris dengan kemenangan penuh tiga poin saat berhadapan dengan West Ham.

Klub yang diasuh oleh pelatih Regis Le Bis itu juga baru mengalami dua kali kekalahan dari total sembilan laga mereka di Liga Inggris.

Kekalahan tersebut didapat saat mereka bertemu Burnley dan Manchester United, dengan skor akhir yang sama-sama 2-0.

Berkat performa bagus tersebut, hingga pekan ke-9 Liga Inggris, Sunderland berhasil finis di posisi keempat, tepat di atas Manchester City dan di bawah Tottenham.

Kejayaan Sunderland ini tentu tak lepas dari kerja keras para pemainnya. Dua yang paling tersorot di antaranya adalah duet gelandang mereka, Granit Xhaka dan Noah Sadiki.

Kedua gelandang tersebut menjelma menjadi mesin tempur bagi Sunderland untuk terus menghantam lawan-lawannya.

Mereka adalah gelandang box-to-box yang dapat menjadi motor serangan dengan mengalirkan bola sekaligus menjadi lini pertahanan yang efektif untuk meredam serangan lawan.

Mantan Gelandang Arsenal Tinggalkan Bundesliga Gabung Sunderland

Berdasarkan data yang diambil dari Premier League, kedua gelandang tersebut merupakan pemain dengan jarak tempuh paling jauh di Liga Inggris musim ini.

Xhaka, yang menduduki posisi pertama, telah menempuh total 100,8 km selama bermain di lapangan.

Disusul oleh rekannya, Sadiki, yang menempati posisi kedua dengan total jarak tempuh sebanyak 100,1 km selama di lapangan.

Angka-angka tersebut sangat jelas menggambarkan etos kerja tinggi dari duet pemain tersebut sebagai gelandang yang dituntut serba bisa oleh timnya.

Berdasarkan data dari FotMob, Sunderland biasa turun dengan formasi 5-4-1 yang tidak memiliki gelandang serang murni.

Susunan ini lebih banyak bertumpu pada bagaimana kedua gelandang tengah, yaitu Xhaka dan Sadiki, memosisikan diri untuk terus mencari ruang dalam mengalirkan bola agar permainan tetap mengalir.

Hal tersebut juga terbukti dengan Sadiki yang menjadi pemain dengan nilai tertinggi saat Sunderland berhasil mengalahkan klub juara dunia, Chelsea.

Ia berhasil mencatatkan 90 persen umpan akurat, 11 kontribusi bertahan, serta 100 persen dribel sukses dan umpan jauh akurat. (MG. Dzaffrin Al Ghifary)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved