Optimalisasi Kantin Sekolah, Program PKM Dukung Ekonomi dan Lingkungan Sehat
tim Program Studi Arsitektur Universitas Amikom Yogyakarta melaksanakan program PKM bertajuk Optimalisasi Kantin Sekolah di SD Kanisius Condongcatur
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Sejak 1 Juli hingga 20 September 2025, tim dosen dan mahasiswa dari
Program Studi Arsitektur Universitas Amikom Yogyakarta melaksanakan program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) bertajuk Optimalisasi Kantin Sekolah dengan Pendekatan Arsitektur Sehat Biophilic untuk Mendukung Ekonomi Korban PHK.
Kegiatan ini berlokasi di SD Kanisius Condongcatur, Sleman, dan melibatkan masyarakat sekitar yang
terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Ketua tim, RR. Sophia Ratna Haryati, S.T., M.Sc., menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk menjawab dua tantangan sekaligus: peningkatan kualitas lingkungan kantin sekolah serta pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar.
“Kantin sekolah bukan hanya tempat makan, tetapi juga ruang belajar gaya hidup sehat dan peluang ekonomi baru. Melalui konsep arsitektur biophilic, kami ingin menghadirkan lingkungan yang nyaman, sehat,
sekaligus ramah lingkungan,” ujar Sophia.
Program ini melibatkan dosen anggota Wiji Nurastuti, M.T., CRP serta Prasetyo Febriarto, S.T., M.Sc., dengan dukungan mahasiswa yakni Rijal Ulul Azmi, Muhamad Sidik Apandi, Muhammad Izza Kausar, Muhammad Ammar Manggorai Tenrirawe Ahyar, dan Muhammad Ulinnuha.
Kehadiran mahasiswa diharapkan dapat menumbuhkan semangat kolaborasi lintas generasi, sekaligus memberi pengalaman nyata penerapan ilmu di tengah masyarakat.
Program ini dikemas menjadi empat tahapan yakni sosialisasi yang dilaksanakan pada 18 Juli 2025 silam.
Sosialisasi mulai dengan melakukan pemaparan program kepada pihak sekolah, guru, orang tua siswa, dan
masyarakat sekitar.
Dalam forum ini, tim menjelaskan konsep arsitektur biophilic—sebuah pendekatan desain yang mengintegrasikan unsur alam ke dalam ruang binaan.
Para peserta yang hadir diajak memahami pentingnya pencahayaan alami, ventilasi silang, serta keberadaan vegetasi untuk menciptakan kantin yang sehat.
Sosialisasi sekaligus menjadi ruang diskusi untuk menyerap masukan dari warga.
Setelah sosialisasi, tahap selanjutnya adalah pelatihan yang dilaksanakan pada 31 Juli 2025.
Tahap ini dilaksanakan dengan memberikan pelatihan kewirausahaan dan manajemen usaha kantin bagi
masyarakat yang terdampak PHK.
Peserta mendapatkan materi tentang keamanan pangan, pelayanan pelanggan, pencatatan keuangan sederhana, hingga strategi pemasaran dengan memanfaatkan teknologi digital.
“Harapannya, masyarakat mampu mengelola kantin secara profesional, mandiri, dan berkelanjutan,” ungkap Wiji Nurastuti.
Lalu tahap ketiga adalah pendampingan optimalisasi kantin yang dilaksanakan pada 16-30 Agustus 2025.
Dalam tahap ini, tim melakukan pendampingan langsung pada proses perbaikan fisik dan tata ruang
kantin.
Elemen biophilic diwujudkan dengan menambahkan tanaman vertikal, pemanfaatan ventilasi alami, serta penggunaan material ramah lingkungan.
Selain itu, mahasiswa ikut membantu membuat desain interior yang lebih nyaman dan sesuai standar kesehatan.
Pendampingan juga mencakup bimbingan operasional harian, mulai dari pengolahan makanan sehat hingga pengelolaan limbah organik.
Tahap terakhir program ini adalah penyerahan aset yang akan dilaksanakan pada 18 September 2025 esok hari.
Penyerahan aset ini merupakan kegiatan dari puncak program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM).
Pihak sekolah akan menyerahkan aset berupa fasilitas kantin yang telah dioptimalkan. Penyerahan dilakukan kepada pihak sekolah dan kelompok masyarakat pengelola.
Dalam momen ini, tim pengabdi juga menekankan pentingnya keberlanjutan program melalui pembentukan jejaring dengan pemasok bahan pangan lokal serta komunitas peduli lingkungan.
Dampak Sosial dan Ekonomi
Program ini tidak hanya menyentuh aspek fisik bangunan, tetapi juga memberi dampak nyata bagi masyarakat.
Korban PHK yang sebelumnya kesulitan memperoleh pekerjaan kini mendapat kesempatan untuk terlibat sebagai pengelola kantin.
Dengan demikian, kantin sekolah berfungsi ganda yakni sebagai sarana pendidikan kesehatan dan pusat ekonomi berbasis komunitas.
Selain meningkatkan kenyamanan siswa, kantin sehat ini juga membuka peluang usaha baru bagi warga sekitar.
Kami ingin sekolah menjadi titik tumbuh kemandirian ekonomi sekaligus contoh penerapan konsep lingkungan berkelanjutan.
Siswa dan guru pun merasakan manfaat dari suasana kantin yang lebih hijau, sejuk, dan sehat.
Hadirnya menu makanan bergizi berbahan lokal semakin memperkuat edukasi pola hidup sehat di sekolah.
Sinergi Akademisi dan Masyarakat
Kegiatan PKM ini merupakan wujud nyata implementasi Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi, khususnya pada aspek dosen berkegiatan di luar kampus dan hasil kerja
dosen yang bermanfaat bagi masyarakat.
Melalui kolaborasi antara dosen, mahasiswa, sekolah, dan warga, program ini membuktikan bahwa ilmu pengetahuan dapat hadir sebagai solusi konkret.
Kami berharap model kantin sehat berbasis arsitektur biophilic ini bisa direplikasi di sekolah lain. Ini adalah langkah kecil, tapi strategis, untuk membangun generasi sehat dan masyarakat berdaya.
Selama hampir tiga bulan, rangkaian kegiatan PKM di SD Kanisius Condongcatur menunjukkan bahwa pengabdian masyarakat dapat menjadi jembatan antara akademisi dan
kebutuhan nyata warga.
Optimalisasi kantin sekolah dengan pendekatan biophilic tidak hanya memperbaiki kualitas ruang makan siswa, tetapi juga membuka jalan bagi pemberdayaan ekonomi lokal.
Dengan semangat kolaborasi, kegiatan yang berlangsung dari 1 Juli hingga 20 September 2025 ini meninggalkan pesan penting: pendidikan, lingkungan sehat, dan ekonomi kerakyatan dapat berjalan beriringan menuju masa depan yang lebih baik. (*)
Adopsi Sistem Manajemen Keuangan dan E-Commerce Sebagai katalisator Peningkatan Daya Saing UMKM |
![]() |
---|
Solidaritas dan Harapan Keadilan untuk Rheza, BEM Amikom Yogyakarta Gelar Gerakan 1.000 Lilin |
![]() |
---|
Video Evakuasi Diduga Rheza Sendy Pratama Tuai Sorotan, Ini Kata Kapolda DIY |
![]() |
---|
Ayah Rheza Sendy Minta Pembonceng Motor Putranya Tidak Dirundung |
![]() |
---|
Keluarga Sebut Ada Bekas Sepatu PDL di Tubuh Rheza, Kapolda DIY: Semua Masih Didalami |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.