Akal Bulus Butuh Tani di Pagar Alam Jual Daging Kucing yang Disamarkan Jadi Daging Kambing Muda

Selama lima bulan terakhir, Sujadi (55), warga asal Lampung Tengah yang menetap di Pagar Alam, Sumatera Selatan menjadi penjagal kucing.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
pixabay
Ilustrasi kucing liar 

TRIBUNJOGJA.COM, PAGAR ALAM - Selama lima bulan terakhir, Sujadi (55), warga asal Lampung Tengah yang menetap di Pagar Alam, Sumatera Selatan menjadi penjagal kucing.

Daging kucing yang dijagalnya kemudian dijualnya ke masyarakat langsung dengan menyebutnya sebagai daging kambing muda.

Selama lima bulan beroperasi, Sujadi menyembelih dua sampai tiga ekor kucing setiap hari.

Daging kucing itu kemudian dijualnya langsung ke masyarakat dan selalu habis.

Warga tidak mengatahui kalau daging yang dijual oleh Sujadi adalah daging kucing, bukan daging kambing.

Namun sepandai-pandainya menyimpan rahasia, aksi Sujadi menjual daging kucing akhirnya terungkap juga.

Semua berawal dari unggahan video yang memperlihatkan Sujadi tengah menjagal kucing di sebuah jembatan di wilayah Pagar Alam.

Salah satunya seperti yang diunggah oleh akun Instagram @pagarlam_insta.

Video itu pun viral dan warga langsung melaporkannya ke pihak kepolisian.

Polisi yang mendapatkan laporan dari warga langsung bergerak melakukan penyelidikan.

Tak butuh waktu lama, polisi akhirnya berhasil mengamankan Sujadi dan sejumlah barang bukti.

Dikutip dari Kompas.com, Kapolres Pagar Alam, AKBP Januar Kencana Setia Persada mengatakan, Satreskrim langsung turun tangan melakukan penyelidikan usai video itu viral.

Hasilnya, pelaku penjagalan kucing itu ditangkap polisi saat menginap di sebuah losmen di Kota Pagar Alam pada Rabu (4/9/2025).

Baca juga: Pemberhentian Sementara Kades Selomirah Terlibat Korupsi Tunggu SK Bupati Magelang

Sujadi pun tak bisa mengelak saat diinterograsi polisi soal aksinya melakukan penyembelihan kucing.

Kepada polisi, Sujadi mengaku sudah lima bulan melakukan aksinya.

 "Dari hasil pemeriksaan, tersangka mengakui telah menjagal sebanyak 100 ekor kucing yang kemudian dijual kepada warga seharga Rp 100 ribu per kilogram," ujar Januar dikutip dari Kompas.com.

Kucing-kucing yang disembelih oleh Sujadi ini diperoleh dari jalanan.

Dia kemudian menyembelihnya dan mengambil dagingnya untuk dijual ke masyarakat.

Untuk menutupi bahwa daging yang dijualnya adalah daging kucing, Sujadi menawarkan ke masyarakat dengan menyebut daging kambing muda.

"Tersangka mengaku mendapatkan kucing tersebut di jalanan dan menjagalnya," jelasnya.

Dalam penangkapan, polisi menyita barang bukti berupa seekor kucing Anggora hidup dan dua bilah pisau yang digunakan untuk menyembelih.

"Pengakuan tersangka menyatakan bahwa ia menjagal atau memotong sendiri kucing yang didapatkan di jalanan tersebut," tambah Kapolres.

Sujadi sendiri mengaku dirinya nekat menjagal kucing lantaran terdesak kebutuhan ekonomi.

Ia mengaku penghasilannya sebagai buruh tani dan pekerja serabutan tak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. 

Dalam lima bulan terakhir, ia mulai menangkap kucing jenis Persia maupun Anggora yang berkeliaran di sekitar permukiman. Hewan-hewan itu kemudian ia sembelih, kuliti, dan dijual berkeliling.

"Saya terdesak keadaan karena tidak punya pekerjaan lain. Karena banyak yang terkecoh dan uang yang saya dapat lumayan, saya teruskan pekerjaan ini," ujar Sujadi saat diperiksa di Polres Pagar Alam, Kamis (4/9/2025).

Agar tidak menimbulkan kecurigaan, daging kucing yang dijual dilumuri perasan jeruk nipis dan bubuk kunyit. Ia menawarkan dengan harga Rp 100 ribu per kilogram. 

Dalam sehari, Sujadi bisa memotong dua hingga tiga ekor kucing.

Untuk menghindari perhatian warga, ia memilih lokasi sepi seperti kolong jembatan atau pinggir sungai saat menjagal.

"Setelah saya jagal, saya tawarkan keliling kampung. Ada yang beli, ada pula yang tidak, sambil itu saya tangkap kucing yang berkeliaran atau lepas di jalanan," ungkapnya.

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved