Lirik dan Terjemahan Lagu Artificial Grass – Stephanie Poetri

Stephanie mengajak pendengarnya untuk merenungkan: apakah kita benar-benar hidup

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Hari Susmayanti
Pinterest
Artificial Grass - Stephanie Poetri 
- Transpose +

TRIBUNJOGJA.COM – Stephanie Poetri kembali menghadirkan lagu yang penuh makna dan refleksi diri lewat Artificial Grass.

Lagu ini terdengar sedikit berbeda dari vibes Stephanie biasanya, nuansa rock dan upbeat pada lagu ini membangun suasana dari lagu ini menjadi terasa lebih emosional.

Dengan lirik yang menyentuh dan metafora mendalam, Stephanie menyoroti keresahan anak-anak muda zaman sekarang yang mencari makna hidup di tengah kebisingan dunia maya dan tekanan ekspektasi sosial. 

Lewat lagu ini, Stephanie mengajak pendengarnya untuk merenungkan: apakah kita benar-benar hidup, atau hanya sekadar menyentuh “rumput buatan” yang terlihat indah tapi tak pernah nyata?

Berikut lirik dan terjemahan lagu Artificial Grass dari Stephanie Poetri, penyanyi asal Indonesia yang telah mendunia.

Artificial Grass - Stephanie Poetri
Artificial Grass - Stephanie Poetri

I wanna remember this

Aku ingin mengingat ini

So I film it

Jadi aku merekamnya

That's what I tell myself

Itu yang kukatakan pada diriku sendiri

In the moment

Di saat itu

And now I can hardly sit

Dan sekarang aku hampir tak bisa duduk diam

In the silence

Dalam keheningan

And the flickering lights

Dan lampu yang berkedip-kedip

Over and over

Berulang kali

Dead of the night

Di tengah malam yang sunyi

My brain’s fried like a toast tt-toaster

Otakku gosong seperti roti panggang di pemanggang

So kill the boredom

Jadi bunuh rasa bosan ini

Feel the distortion

Rasakan kekacauan itu

Touching artificial grass

Menyentuh rumput buatan

It’s in my system

Itu sudah ada dalam sistemku

But I love the symptoms

Tapi aku menyukai gejalanya

Anything to fill the gaps

Apa pun untuk mengisi kekosongan

Ooh ooh ooh

Ooh ooh ooh

Don’t think I was built for that

Kupikir aku memang tidak diciptakan untuk itu

Ooh ooh ooh

Ooh ooh ooh

Touching artificial grass

Menyentuh rumput buatan

Laying next to the love of my life

Berbaring di samping cinta sejatiku

Like I’m not just wasting precious time

Seolah aku tidak sedang menyia-nyiakan waktu berharga

Cause he could die

Karena dia bisa saja mati

And I’ll realize

Dan aku akan menyadari

That nothing really matters, with–

Bahwa tak ada yang benar-benar penting, dengan—

The flickering lights

Lampu yang berkedip-kedip

Over and over

Berulang kali

Dead of the night

Di tengah malam yang sunyi

My brain’s fried like a toast tt-toaster

Otakku gosong seperti roti panggang di pemanggang

So kill the boredom

Jadi bunuh rasa bosan ini

Feel the distortion

Rasakan kekacauan itu

Touching artificial grass

Menyentuh rumput buatan

It’s in my system

Itu sudah ada dalam sistemku

But I love the symptoms

Tapi aku menyukai gejalanya

Anything to fill the gaps

Apa pun untuk mengisi kekosongan

Ooh ooh ooh

Ooh ooh ooh

Don’t think I was built for that

Kupikir aku memang tidak diciptakan untuk itu

Ooh ooh ooh

Ooh ooh ooh

Touching artificial grass

Menyentuh rumput buatan

Am I an insomniac

Apakah aku seorang insomnia

Or an empath

Atau seorang empati

What is karma

Apa itu karma

How to laugh like a girl

Bagaimana tertawa seperti seorang gadis

Is it cancer

Apakah ini kanker

Cause everything tells me I’m dying

Karena semuanya membuatku merasa aku sedang sekarat

Is my hometown

Apakah kotaku

Really sinking

Benar-benar tenggelam

Google translate

Google terjemahan

Am I really that fat

Apakah aku benar-benar sebegitu gemuknya

I’m addicted

Aku kecanduan

To cursors and cursing and lying

Pada kursor, mengumpat, dan berbohong

So kill the boredom

Jadi bunuh rasa bosan ini

Feel the distortion

Rasakan kekacauan itu

Touching artificial grass

Menyentuh rumput buatan

It’s in my system

Itu sudah ada dalam sistemku

But I love the symptoms

Tapi aku menyukai gejalanya

Anything to fill the gaps

Apa pun untuk mengisi kekosongan

Ooh ooh ooh

Ooh ooh ooh

Don’t think I was built for that

Kupikir aku memang tidak diciptakan untuk itu

Ooh ooh ooh

Ooh ooh ooh

Touching artificial grass

Menyentuh rumput buatan

(MG. Nadya Shalihah)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved