Lirik Lagu dan Terjemahan
5 Rekomendasi Lagu Tulus Terbaik untuk Pemula: Gerbang Menuju Melodi Puitis
Menyelami karir bermusiknya dapat menjadi sebuah perjalan melodi puitis yang menyenangkan.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
Ringkasan Berita:
- Artikel membahas lima lagu rekomendasi Tulus yang menampilkan kedalaman emosi dan kekayaan musikalitasnya dari berbagai era.
- Tiap lagu menunjukkan tema khas Tulus, mulai dari patah hati elegan (Nala), filosofi perasaan yang tak dapat dikendalikan (Interaksi), metafora cinta tak bersatu (Sepatu), kesetiaan abadi (1.000 Tahun Lamanya), hingga teka-teki asmara yang rumit (Labirin)
TRIBUNJOGJA.COM – Untuk Anda yang tengah penasaran dengan lagu-lagu Tulus.
Menyelami karier bermusiknya dapat menjadi sebuah perjalan melodi puitis yang menyenangkan.
Tulus sendiri dikenal sebagai penyanyi dengan lirik Bahasa Indonesia yang elegan, serdas, serta melodi jazz yang menyenangkan.
Berikut adalah 5 rekomendasi lagu Tulus dari berbagai era, yang dapat memperkenalkan Anda pada kedalaman emosional serta kekayaan musikalitasnya.
1. Nala: Patah Hati yang Elegan dan Introspektif
Nala adalah salah satu karya tulus dari albumnya dengan judul Manusia yang dirilis pada 2022 silam.
Lagu ini mengangkat tema besar tentang emosi patah hati yang sangat relatable, namun tetap dengan cara yang elegan.
Menceritakan tentang seorang figur bernama Nala, seseorang orang selalu merasa kurang hingga meyakini bahwa dirinya sulit untuk disukai.
Nala selalu menantikan pertemuan istimewa dengan pasangannya, namun harapan itu selalu berakhir pada kekecewaan dan patah hati.
Hal itu lantas membuat Nala sadar, bahwa mungkin ada sesuatu dari dirinya yang harus dibenahi.
Lagu ini mengajarkan bahwa kerentanan dan ketidaksempurnaan merupakan fitrah bagi manusia.
Tinggal bagaimana manusia menangani perasaan fitrahnya itu.
2. Interaksi: Harapan, Takdir, dan Kendali Hati
Sebuah lagu yang sering disalahartikan sebagai lagu cinta yang terlalu klise.
Jika merefleksi lebih dalam, lagu ini merupakan sebuah meditasi bahwa manusia tidak mampu mengendalikan takdir dan perasaannya.
Menceritakan tentang renungan pertemuan narator dengan seseorang yang membuatnya jatuh cinta.
Lirik sendiri menekankan pada penyesalan dan keinginan yang muncul secara bersamaan, “Jika bisa kuhindari garis interaksi.”
Ia sadar bahwa harapannya itu hanya akan mengantarnya pada patah hati, namun apa lah daya, ia tetap menginginkan orang tersebut.
Sebuah pengakuan bahwa hati sering kali bergerak tak sejalan dengan pikiran.
Melodinya yang mudah diingat serta liriknya yang filosofis, menjadikan lagu ini sebuah perkenalan sempurna untuk mendalami dunia musik milik Tulus.
3. Sepatu: Metafora Cinta yang Tak Harus Bersatu
Lagu “Sepatu” merupakan salah satu lagu ikonik dengan metafora yang cerdas milik Tulus.
Sebuah lagu cinta yang menggunakan majas personifikasi untuk menceritakan kisahnya yang unik.
Lagu ini mengibaratkan dua insan sebagai sepasang sepatu, selalu berdekatan, berjalan berdampingan, bahkan saling melengkapi.
Namun sayangnya, tak ada sepatu yang bisa bersatu.
Pada garis takdirnya kedua insan itu hanyalah dua orang yang dipertemukan untuk tetap pada peranannya masing-masing, bukan untuk dipersatukan.
Sebuah metafora pada kisah cinta yang mendalam, namun terhalang oleh keadaan dan takdir yang tak bisa mempersatukan.
Gagasan utama yang dibawakan serta aransemen musik yang manis, adalah alasan mengapa lagu ini cocok untuk jadi perkenalan awalmu dengan Tulus.
Baca juga: Makna di Balik Lagu Hati-Hati di Jalan Penyanyi Tulus: Lebih dari Sekadar Lagu Perpisahan?
4. 1.000 Tahun Lamanya: Deklarasi Kesetiaan Abadi
Jika Anda tengah berada dalam posisi menanti seseorang, lagu tentu akan sangat cocok untuk melempar kode pada gebetan Anda.
Sebuah deklarasi tentang kesetiaan yang tak lekang oleh batasan waktu.
Pada lagu ini, sang narator menyatakan kesediaannya dengan tulus, bahwa ia akan selalu menunggu balasan cinta dari orang yang dicintainya itu.
Bahkan jika itu berarti harus memakan waktu seribu tahun lamanya.
Lagu ini mengajarkan bahwa cinta tak selalu tentang kebersamaan fisik, ia juga dapat menjelma menjadi kesabaran, kepercayaan, hingga keteguhan hati.
Nuansa lagunya yang terasa sangat balada, serta lirik lugas tentang sebuah komitmen akan sangat mudah diterima oleh telinga pendengar baru.
5. Labirin: Teka-Teki Asmara yang Rumit
Lagu ini menghadirkan Tulus dengan versi yang lebih “playful” dan ritmis, namun tetap tidak kehilangan kedalamannya dalam membuat lirik.
Labirin adalah sebuah lagu yang menggambarkan tentang kerumitan ketika sedang jatuh cinta pada seseorang yang sangat sulit ditebak.
Tulus memberikan metafora pada lagunya, bahwa rasanya seperti sedang berada dalam labirin dengan ribuan lika-likunya yang tak mudah untuk dipelajari.
Namun kerumitan itu tak dapat begitu saja meruntuhkan rasa penasarannya terhadap pujaan hatinya itu.
Aransemennya yang terasa lebih segar, namun tetap dengan kedalaman lirik yang seperti biasanya.
Membuktikan bahwa Tulus dapat dengan cerdas merubah perasaan bingung saat jatuh cinta menjadi karya seni yang unik.
Kelima lagu di atas adalah representasi seimbang dari banyaknya gaya bermusik yang dimiliki Tulus.
Bermula dari refleksi diri hingga berbagai metafora yang unik, akan lebih banyak Anda temuka pada lagu-lagu Tulus yang lain.
Jadi, lagu yang mana yang akan Anda dengarkan terlebih dahulu?
(MG. Dzaffrin Al Ghifary)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/tulus-manusia.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.