3 Contoh Puisi Akrostik Romantis : Saat Kata Menyimpan Sebuah Rasa

Ringkasan Berita:

• Puisi akrostik menyuguhkan keindahan kata yang menyimpan pesan cinta tersembunyi.
• Setiap susunan huruf membawa makna romantis yang ringan dan menyenangkan.
• Karya ini cocok bagi pembaca yang ingin merasakan cinta lewat permainan bahasa.

TRIBUNJOGJA.COM - Dalam dunia sastra, puisi menjadi cara paling lembut untuk menyampaikan perasaan.

Salah satu bentuk yang unik adalah puisi akrostik, yaitu puisi yang disusun dengan huruf awal setiap baris membentuk sebuah kata atau kalimat tertentu.

Bentuk ini bukan hanya permainan bahasa, tetapi juga sarana untuk mengekspresikan cinta, kerinduan, dan kebahagiaan dengan cara yang kreatif.

Puisi akrostik membuat pembaca ikut menelusuri makna tersembunyi di balik susunan hurufnya.

Tidak hanya indah secara isi, tapi juga menarik secara visual karena setiap baris memiliki makna yang saling terkait.

Penasaran seperti apa? mari simak 3 contoh puisi akrostik berikut ini.

1. BINTANG CINTA

Bersinar lembut di langit malam,
Ingatanku terbang menuju pelukanmu.
Nada tawa kita masih menggema,
Terjalin indah dalam kisah sederhana.
Aku temukan arti rindu di matamu,
Nyaman bagai langit tanpa mendung.
Gemintang pun tersipu melihat kita.

Cerita ini bukan sekadar mimpi,
Ialah doa yang hidup di setiap hari.
Nafasmu dan nafasku berpadu,
Tiada kata selain “kita.”
Aku bersyukur jatuh cinta begitu hangat padamu.

2. PELANGI HATI

Pagi tersenyum di bawah tatapmu,
Enggan waktu untuk terus maju.
Lembut kata menggulung rasa,
Ada bahagia yang tak bisa sirna.
Nyanyian cinta pun terdengar indah,
Gerimis kecil membawa berkah.
Ingin rasanya selalu di sisimu.

Harapan tumbuh di setiap detik,
Aku tak lagi takut akan perpisahan.
Tiada warna lain yang kuinginkan,
Itulah engkau pelangi di hati. 

Baca juga: 5 Contoh Puisi Bertema Cinta, Singkat tapi Penuh Makna

3. RASA SAYANG

Rintik hujan jatuh menulis nama kita,
Angin sore mengirim wangi kenangan.
Senyum manismu jadi candu,
Aku larut dalam tatap matamu.

Semesta tahu cintaku nyata,
Arah hidupku kini bersamamu.
Yakin tak ada yang lebih indah,
Apalagi selain mencintaimu.
Namamu doa dalam setiap langkah,
Genggam tanganku, mari menua bersama.

Tiga puisi akrostik di atas bukan sekadar rangkaian kata romantis, melainkan juga refleksi tentang makna cinta yang tenang dan membahagiakan.

Melalui permainan huruf, pembaca diajak menikmati perasaan yang jujur namun penuh estetika.

Dalam kehidupan yang serba cepat seperti sekarang, menulis dan membaca puisi bisa menjadi cara sederhana untuk menenangkan diri.

Kata-kata bukan hanya alat komunikasi, tapi juga tempat bernaungnya perasaan.

Dan siapa tahu, di antara bait-bait puisi akrostik ini kamu menemukan bayangan seseorang yang membuat hatimu kembali berwarna. (MG HAJAH RUBIATI)