Lirik dan Terjemah Lagu

Makna Mendalam dari Lagu 'Ocean and Engines' Karya NIKI

Ini adalah surat terakhir yang puitis dan pahit manis, ditulis oleh seseorang yang berjuang keras untuk menerima bahwa kisah cintanya harus kandas.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
kompas.com
Penyanyi dan penulis lagu berbakat dari Indonesia, NIKI. 
Ringkasan Berita:
  • Lagu “Ocean and Engines” menggambarkan kisah seseorang yang berusaha menerima perpisahan meski hatinya masih penuh cinta.
  • Metafora “oceans and engines” melambangkan jarak dan kekuatan tak terlihat yang memisahkan dua hati yang masih saling terikat.
  • Di akhir lagu, NIKI menemukan ketenangan dengan melepaskan kenangan dan menandai awal perjalanan baru dalam hidupnya.

 

TRIBUNJOGJA.COM - Lagu "Ocean and Engines" yang dibawakan oleh penyanyi dan penulis lagu berbakat dari Indonesia, NIKI.

Telah menyentuh banyak pendengar karena kemampuannya menangkap rasa sakit dan kompleksitas dari sebuah perpisahan.

Lagu ini bukan sekadar lagu galau biasa.

Ini adalah surat terakhir yang puitis dan pahit manis, ditulis oleh seseorang yang berjuang keras untuk menerima bahwa kisah cintanya harus kandas.

Bahkan ketika ia masih sangat mencintai.

Melalui lirik yang mendalam dan metafora yang kuat.

NIKI membawa pendengar pada perjalanan emosional dari penolakan, rasa sakit, hingga momen krusial untuk akhirnya mengikhlaskan.

Berikut adalah makna tersembunyi di balik lagu perpisahan yang luar biasa ini.

Perpisahan yang Dimulai dari Penolakan

Di bagian awal lagu, penyanyi langsung membawa pendengar ke momen perpisahan yang menyakitkan.

Yaitu kehangatan terakhir sebelum kekasih pergi.

Ada usaha keras untuk menyangkal kenyataan, dengan harapan palsu bahwa hubungan ini akan baik-baik saja dan tak akan pernah memudar.

Namun, di balik air mata yang diusap, ada ketakutan yang tersisa.

Bagian ini menyoroti ironi perpisahan.

Bagaimana seseorang yang begitu dekat dan akrab, kini berubah menjadi orang asing hanya dalam semalam.

Penyanyi berdoa agar takdir berubah, berharap perjalanan pesawat kekasihnya terhalang.

Ketika harapan itu gagal, ia mengakui bahwa sesuatu yang indah telah mati terlalu cepat.

Inti dari lagu ini terletak pada pengakuan.

" I'll always love you, that's why I wrote you this very last song."

Terjemahan Ini menegaskan bahwa lagu ini adalah titik akhir, sebuah cara untuk memberi selamat tinggal secara definitive

Baca juga: Makna Lagu Lowkey NIKI: Ekspresi Hubungan Rahasia yang Hangat tapi Rumit

 

Upaya Pelarian Diri dan Realitas Jarak

Setelah perpisahan fisik terjadi, penyanyi menceritakan usahanya untuk move on melalui berbagai pengalihan perhatian.

Namun, semua upaya itu sia-sia.

Bahkan di tengah hingar bingar dan adrenalin, penyanyi menyadari bahwa ia tidak bisa mabuk oleh hal lain selain kenangan kekasihnya.

Di sinilah muncul metafora kunci, "Oceans and Engines".

Metafora ini menggambarkan bagaimana kekasihnya pandai merusak hubungan cinta yang indah, seolah-olah perpisahan itu adalah bagian dari keahliannya.

Penyanyi merasakan rumah hatinya dan segala yang ia kenal, telah hilang sejauh sepuluh ribu mil.

Jarak fisik yang membentang luas (oceans) disandingkan dengan kekuatan yang mendorong perpisahan (engines), membuat penyanyi mengakui, " And I'm not okay."

 

Momen Katarsis dan Melepaskan Hantu

Bagian bridge adalah momen refleksi paling dalam.

Penyanyi mengingat kembali awal hubungan, di mana tiga kata sederhana dari kekasihnya mampu memberikan kekuatan baru.

Kini, pilar hidupnya telah runtuh, tanah pijakannya hilang dan hanya kekosongan yang tersisa.

Alih-alih terus menanyakan mengapa dan bagaimana, penyanyi akhirnya menemukan cara untuk mengakhiri penderitaan batinnya.

Ia memutuskan untuk menuangkan semua pertanyaan ke lautan dan menghidupkan mesin miliknya.

Ini adalah bentuk metafora yang kuat :

1. Menuangkan ke lautan: Melepaskan dan membuang semua keraguan dan pertanyaan yang tidak terjawab.

2. Menghidupkan mesin: Memulai perjalanan baru, bergerak maju, dan mengambil kendali atas hidupnya sendiri.

Lagu ini berakhir dengan penegasan final, "I'm givin' up your ghost. It's come to a close. I marked the end with this last song I wrote. I'm letting go. This is the last falsetto I'll ever sing to you. My great, lost love."

Ini adalah penutup yang definitif, sebuah pengakuan pahit bahwa proses move on telah dimulai.

"Ocean and Engines" adalah potret yang jujur tentang proses berduka.

Lagu ini mengajarkan bahwa move on tidak berarti berhenti mencintai, melainkan menerima kenyataan bahwa kisah sudah berakhir, meski rasa sakitnya masih ada.

Dengan menulis lagu ini, NIKI tidak hanya mengenang cintanya, tetapi juga menciptakan garis akhir yang ia butuhkan untuk memulai hidup barunya.

(MG. Dzaffrin Al Ghifary)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved