Belajar Ikhlas: Kumpulan Puisi Tentang Cinta dan Kehilangan
Setiap pertemuan pasti ada perpisahan, dan itu harus dirasakan semua orang yang ada di dunia.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
namun kini hanya sunyi yang menjawabnya.
Hubungan yang dimulai dengan begitu baik,
berakhir dengan luka yang tak sempat terobati.
Aku belajar, bahwa tidak semua yang indah
ditakdirkan untuk selamanya.
4. Semoga Bertemu di Dunia Lain
Kehilangan orang yang disayang begitu menyakitkan,
seperti separuh jiwa yang ikut menghilang.
Rasa rindu tumbuh tanpa henti,
menyisakan sunyi di setiap detik yang berlalu.
5. Aku Ikhlas
Mengikhlaskan adalah cara paling tenang
untuk menghargai keputusan berpisah.
Meski hati retak di dalam diam,
aku belajar menerima tanpa amarah.
Berat, memang berat untuk berpisah,
saat kenangan masih menari di kepala.
Namun apa daya, jika bukan takdirnya,
aku hanya bisa pasrah pada semesta.
Pergilah… aku ikhlas, sungguh ikhlas,
meski air mata tak mampu berbohong.
Cinta ini tak hilang hanya berubah arah,
menjadi doa yang lembut di setiap malam panjang.
Apalagi kehilangan itu untuk selamanya,
saat mata tak lagi bisa saling menatap.
Hanya kenangan yang tetap hidup,
menemani setiap langkah yang rapuh.
Semoga kelak kita bertemu di dunia lain,
di tempat tanpa air mata dan perpisahan.
Di sana, semoga cinta ini kembali utuh,
dalam pelukan yang tak akan terpisahkan.
Nah, ini merupakan beberapa puisi tentang kehilangan dan menerima dengan keikhlasan.
Kumpulan puisi ini mengajarkan bahwa keikhlasan bukan berarti melupakan, tetapi menerima bahwa beberapa cinta hanya datang untuk mengajarkan arti ketulusan. (MG ROSMARLYN KEWA)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.