Berita Klaten

BPBD Klaten Terima Penghargaan Subroto 2025: Kategori Manajemen Mitigasi Bencana Geologi

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten mendapatkan anugerah Penghargaan Subroto 2025 dari

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com/Istimewa
Kepala BPBD Kabupaten Klaten, Syahruna, saat menerima penghargaan Subroto 2025 dari Kementerian ESDM di Jakarta, Jumat (24/10/2025). 

 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten mendapatkan anugerah Penghargaan Subroto 2025 dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)

Penghargaan itu diterima langsung oleh Kepala BPBD Kabupaten Klaten, Syahruna, dalam acara puncak Subroto Award 2025 di Jakarta pada Jumat (24/10/2025). 

Penghargaan Subroto adalah penghargaan tertinggi yang diberikan Kementerian ESDM kepada stakeholder sektor energi dan sumber daya mineral yang berprestasi dalam memajukan sektor ESDM di Indonesia. 

Dalam ajang tersebut, BPBD Kabupaten Klaten berhasil membawa pulang piala penghargaan Bidang Geologi kategori Manajemen Mitigasi Bencana Geologi

Penghargaan Subroto kategori Mitigasi Bencana Geologi itu meliputi kepedulian terhadap perlindungan masyarakat dari ancaman bencana geologi.

Lalu respon terhadap kecepatan layanan dan rekomendasi serta tindak lanjut kementerian, lembaga, pemerintah daerah terhadap rekomendasi. 

Kepala BPBD Kabupaten Klaten, Syahruna, mengatakan bahwa penghargaan itu baru pertama kali diterima Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten melalui BPBD Klaten.

Penghargaan itu diraih BPBD Klaten karena program kebijakan penanggulangan bencana di Kabupaten Klaten dinilai terbaik se-Indonesia. 

"Penghargaan itu kami dapatkan setelah mengikuti beberapa tahap penilaian, mulai dari penunjukan untuk mewakili Jawa Tengah hingga penyampaian program kebijakan dan verifikasi lapangan. Prosesnya berjalan sekitar 3 bulan," ungkap Syahruna, Rabu (29/10/2025). 

Dia menyebut ada beberapa hal yang menjadi substansi penilaian untuk mendapatkan penghargaan tersebut. Di antaranya terkait regulasi peraturan daerah, mitigasi tata ruang atau kebijakan penataan ruang, ketersediaan sarana prasarana peringatan dini bencana geologi atau early warning system (EWS). Kemudian, kebijakan penganggaran, peningkatan kapasitas masyarakat, dan komitmen Bupati dalam penanganan kebencanaan. 

Upaya penanggulangan bencana berkaitan regulasi, Syahruna menyampaikan di Kabupaten Klaten sudah terbentuk Perda dan Perbup (Peraturan Bupati).

Regulasi itu dikatakan memuat berbagai upaya yang bisa dilakukan dalam penanggulangan bencana, rencana aksi pengurangan resiko, kajian resiko, dan rencana penanggulangan kedaruratan. 

Begitu juga dengan mitigasi tata ruang, dikatakan sudah ada Perbup yang mengatur rencana detail tata ruang kawasan perkotaan Prambanan, rencana detail tata ruang kawasan perkotaan.

Pihaknya juga sedang memproses pembuatan Perbup soal rencana detail tata ruang kawasan perkotaan Kemalang. 

"Kami sudah menyusun peta daerah rawan bencana di beberapa titik. Kami juga punya EWS pemantauan lahar dingin (CCTV) di Balerante, pemantauan CCTV puncak Gunung Merapi di Kantor BPBD Klaten, CCTV monitoring beberapa titik di Kantor BPBD Klaten, dan sirine Gunung Merapi yang saat ini masih proses pemasangan dengan ketinggian tower 30 meter," tuturnya. 

DPRD Klaten Pasang Target Bahas 16 Raperda Sepanjang 2025

Sedangkan untuk mitigasi bencana gempa bumi, pihaknya memiliki InaTEWS di BPBD Klaten dari BMKG.

Pihaknya juga mempunyai sensor Rodon yang bekerja sama dengan Teknik Nuklir Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta yang diketuai Profesor Sunarno. Sensor tersebut dipasang ke beberapa titik di Kabupaten Klaten.

"Kami satu-satunya yang bekerja sama dengan UGM," klaimnya. 

Tak hanya menyiapkan regulasi dan saran prasarana, pihaknya juga berupaya meningkatkan kapasitas masyarakat lewat program desa tangguh bencana (Destana) dan kecamatan tangguh bencana (Kencana).

Dijelaskan saat ini, 100 persen atau 401 desa/kelurahan dan 26 kecamatan di Kabupaten Klaten sudah terbentuk Destana serta Kencana. Termasuk kekuatan SDM lewat banyaknya komunitas relawan yang telah terbentuk di Kabupaten Klaten. 

"Kami diapresiasi sebagai percontohan karena satu-satunya di Indonesia yang kecamatan tangguh bencana sudah ada anggaran. Teman-teman TRC-nya juga sudah disahkan oleh Basarnas," tandasnya. (drm)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved