Kebijakan Efisiensi Anggaran Berpotensi Turunkan Kunjungan Wisatawan di Sleman
Dampak efisiensi anggaran, sejumlah agenda pariwisata dipangkas dan berpotensi berimbas pada penurunan jumlah kunjungan wisatawan ke Sleman
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Di balik tujuan mulia efisiensi anggaran di Kabupaten Sleman, tersimpan potensi guncangan yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
Kebijakan ini akan menjadi ujian berat, terutama bagi sektor pariwisata, yang selama ini menyumbang banyak Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Sejumlah agenda pariwisata yang dipangkas berpotensi berimbas pada penurunan jumlah kunjungan wisatawan.
Kepala Bidang Pemasaran, Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sleman, Kus Endarto, mengatakan pemangkasan anggaran berpengaruh pada berkurangnya aktivitas promosi parwisata yang dilakukan, seperti table top atau travel dialog, keikutsertaan dalam pameran pariwisata skala nasional dan hilangnya event skala nasional-internasional yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman.
"Ada dua kemungkinan akibat pemangkasan anggaran pada kunjungan wisatawan di destinasi wisata yang ada di Sleman," kata dia, Rabu (12/11/2025).
Pertama, dengan asumsi kondisi perekonomian di tahun 2026 lebih baik daripada 2025, maka kunjungan wisatawan di destinasi wisata yang ada di Kabupaten Sleman dimungkinkan berada pada level yang sama, atau bisa meningkat sedikit dibandingkan kunjungan 2025.
Ketiadaan event yang diselenggarakan Dinas Pariwisata Sleman, seperti Sleman Temple Run dan Tour de Merapi, dinilai masih bisa ditutupi dengan keberadaan event skala nasional ataupun internasional yang diselenggarakan oleh komunitas dan swasta, seperti Prambanan Jazz, Mandiri Jogja Marathon, Jogja International Heritage Walk (JIHW) dan event lainnya.
Baca juga: Kebijakan Efisiensi Tak Ganggu Program Prioritas Bupati Sleman
Kendati demikian, jika asumsi pada kemungkinan pertama tidak terpenuhi, artinya kondisi perekonomian di tahun 2026 tidak lebih baik, atau bahkan lebih buruk daripada 2025, maka kunjungan wisatawan di destinasi wisata yang ada di Kabupaten Sleman akan mengalami penurunan sampai.
Endarto memperkirakan penurunan kunjungan berkisar antara 5-10℅ dibandingkan kunjungan pada tahun 2025.
"Penurunan kunjungan ini tentu saja akan berpengaruh pada besaran retribusi di destinasi wisata yang dikelola Pemkab Sleman," katanya.
Sekadar informasi, target kunjungan wisatawan di destinasi wisata yang ada di Sleman pada tahun 2025 adalah 8.468.761 orang, terdiri dari wisawatan nusantara dan wisatawan mancanegara.
Sedangkan tahun 2026, kunjungan wisatawan di Sleman ditargetkan 8.553.876 kunjungan.
Agenda Wisata Dicoret
Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, telah banyak mencoret program tahun 2026 dan berhasil mengefisiensi anggaran Rp 2,5 miliar dari target Rp 2,8 miliar.
Event yang dipastikan dihapus adalah Sleman Temple Run dan Tour De Merapi.
Selain itu, event pentas kesenian reguler di Tlogo Putri Kaliurang juga sebagian dihapus.
| Wakil Bupati Sleman Ajak Petani Jagung Tingkatkan Budidaya |
|
|---|
| Kebijakan Efisiensi Tak Ganggu Program Prioritas Bupati Sleman |
|
|---|
| Relokasi Rumdin Wabup Sleman Dipastikan Ditunda, Imbas Efisiensi Anggaran |
|
|---|
| JCW Terima Aduan Masyarakat soal Perumahan Ilegal di Sleman Barat |
|
|---|
| PSS Sleman U17 Raih Penghargaan Tim Fair Play di Piala Soeratin 2025 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/Wakil-Bupati-Sleman-Danang-Maharsa-mengibaskan-bendera-start-Tour-de-Merapi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.