Kebijakan Efisiensi Anggaran Berpotensi Turunkan Kunjungan Wisatawan di Sleman

Dampak efisiensi anggaran, sejumlah agenda pariwisata dipangkas dan berpotensi berimbas pada penurunan jumlah kunjungan wisatawan ke Sleman

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Dok. Pemkab Sleman
TOUR DE MERAPI - Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa saat mengibaskan bendera start, tanda dimulainya berkendara Tour de Merapi di Lapangan Pemda Kabupaten Sleman, Minggu (27/7/2025) 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Di balik tujuan mulia efisiensi anggaran di Kabupaten Sleman, tersimpan potensi guncangan yang tidak bisa dipandang sebelah mata.

Kebijakan ini akan menjadi ujian berat, terutama bagi sektor pariwisata, yang selama ini menyumbang banyak Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Sejumlah agenda pariwisata yang dipangkas berpotensi berimbas pada penurunan jumlah kunjungan wisatawan

Kepala Bidang Pemasaran, Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sleman, Kus Endarto, mengatakan pemangkasan anggaran berpengaruh pada berkurangnya aktivitas promosi parwisata yang dilakukan, seperti table top atau travel dialog, keikutsertaan dalam pameran pariwisata skala nasional dan hilangnya event skala nasional-internasional yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman.

"Ada dua kemungkinan akibat pemangkasan anggaran pada kunjungan wisatawan di destinasi wisata yang ada di Sleman," kata dia, Rabu (12/11/2025). 

Pertama, dengan asumsi kondisi perekonomian di tahun 2026 lebih baik daripada 2025, maka kunjungan wisatawan di destinasi wisata yang ada di Kabupaten Sleman dimungkinkan berada pada level yang sama, atau bisa meningkat sedikit dibandingkan kunjungan 2025. 

Ketiadaan event yang diselenggarakan Dinas Pariwisata Sleman, seperti Sleman Temple Run dan Tour de Merapi, dinilai masih bisa ditutupi dengan keberadaan event skala nasional ataupun internasional yang diselenggarakan oleh komunitas dan swasta, seperti Prambanan Jazz, Mandiri Jogja Marathon, Jogja International Heritage Walk (JIHW) dan event lainnya.

Baca juga: Kebijakan Efisiensi Tak Ganggu Program Prioritas Bupati Sleman

Kendati demikian, jika asumsi pada kemungkinan pertama tidak terpenuhi, artinya kondisi perekonomian di tahun 2026 tidak lebih baik, atau bahkan lebih buruk daripada 2025, maka kunjungan wisatawan di destinasi wisata yang ada di Kabupaten Sleman akan mengalami penurunan sampai.

Endarto memperkirakan penurunan kunjungan berkisar antara 5-10℅ dibandingkan kunjungan  pada tahun 2025. 

"Penurunan kunjungan ini tentu saja akan berpengaruh pada besaran retribusi di destinasi wisata yang dikelola Pemkab Sleman," katanya.

 Sekadar informasi, target kunjungan wisatawan di destinasi wisata yang ada di Sleman pada tahun 2025 adalah 8.468.761 orang, terdiri dari wisawatan nusantara dan wisatawan mancanegara.

Sedangkan tahun 2026, kunjungan wisatawan di Sleman ditargetkan 8.553.876 kunjungan. 

Agenda Wisata Dicoret

Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, telah banyak mencoret program tahun 2026 dan berhasil mengefisiensi anggaran Rp 2,5 miliar dari target Rp 2,8 miliar.

Event yang dipastikan dihapus adalah Sleman Temple Run dan Tour De Merapi.

Selain itu, event pentas kesenian reguler di Tlogo Putri Kaliurang juga sebagian dihapus.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved