Tak Ada Anggaran Penanganan Abrasi, DKP Kulon Progo Pilih Sosialisasikan Aturan Sempadan Pantai

Kepala Bidang Perikanan Tangkap, DKP Kulon Progo, Suryadi mengatakan pihaknya tidak ada anggaran untuk penanganan abrasi pantai Trisik

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUN JOGJA/Alexander Ermando
GELOMBANG TINGGI - Kondisi bangunan rumah warga di Pantai Trisik, Kapanewon Galur, Kulon Progo yang hancur usai dihantam gelombang laut tinggi, pekan lalu. 

Abrasi di Pantai Trisik menyebabkan 4 bangunan rusak parah pada Kamis (06/11/2025) malam.

Salah satunya adalah rumah milik Mbah Kromo, yang hancur dan tidak bisa dihuni lagi karena posisinya sudah mendekati garis pantai.

Mukiyah, istri Mbah Kromo mengatakan saat ini ia dan suami memilih tinggal di gazebo, tak jauh dari rumah lama.

Meski khawatir terjadi abrasi susulan, ia tetap enggan pindah dari situ.

"Tetap maunya di sini, karena saya dan suami mencari rezeki ya di sini," ujarnya ditemui pada Senin (10/11/2025).

Mukiyah mengungkapkan bahwa garis Pantai Trisik jauh berkurang dibandingkan 2 dekade lalu.

Saat itu, garis pantai jaraknya mencapai 200 meter lebih, namun sekarang tinggal 50 meter dari jalan akses pantai.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved