TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo terus mematangkan konsep penataan kawasan Alun-alun Wates alias Alwa.

Perhatian terutama diberikan pada para pedagang kaki lima (PKL) yang beraktivitas di sekitarnya.

Bupati Kulon Progo, Agung Setyawan menyampaikan para PKL tersebut akan ditempatkan di kawasan penyangga Alwa.

"Kawasan penyangga ini kami bangun di sekeliling Alwa," kata Agung pada Kamis (31/07/2025).

Salah satu area penyangga berada di bekas lahan SD Negeri Percobaan 4.

Aktivitas pembelajaran sekolah tersebut saat ini sudah dipindahkan ke SD Negeri Wates Terpadu yang berada di dekat Gedung Field Research Center (FRC) UGM.

Menurut Agung, kawasan penyangga inilah yang akan disiapkan sebagai penampungan bagi para PKL.

Ia menganggap mereka sebagai pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang harus diselamatkan.

"Jangan sampai mereka kehilangan penghasilan dan terabaikan," ujarnya.

Baca juga: Dua Dalang Cilik Asal Kulon Progo Akan Wakili DIY di Festival Tingkat Nasional

Agung pun mengusulkan agar Taman Wana Winulang menjadi kawasan untuk menampung PKL.

Sebab Taman Wana Winulang juga menjadi bagian dari penataan Alwa.

Pemkab Kulon Progo juga mengusulkan agar akses Stasiun Wates ditambah dari sisi selatan, yang langsung menghadap Alun-alun Wates. 

Usulan tersebut diklaim sudah diterima, tinggal proses realisasinya.

"Sampai saat ini rencana pembangunan akses Stasiun Wates dari sisi selatan masih terus dibahas," kata Agung.

Rencana penataan kawasan Alwa melibatkan Dinas Pariwisata (Dispar) Kulon Progo sebagai pengelola utamanya.

Namun pemanfaatannya tetap melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya.

Kepala Dispar Kulon Progo, Joko Mursito, mengatakan berbagai daya tarik baru akan dihadirkan di Alun-alun Wates. 

Penambahan tersebut dilakukan agar memberikan wajah baru di kawasan tersebut.

"Daya tarik baru tersebut juga diharapkan bisa semakin menghidupkan aktivitas di Alwa," jelas Joko.(*)