Komisi D DPRD DIY Prihatin Partisipasi Warga DIY yang Kuliah Rendah

Penulis: Miftahul Huda
Editor: Hari Susmayanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Komisi B DPRD DIY Dwi Wahyu Budiantoro

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY mengungkap sejumlah fakta mengenai partisipasi warga DIY yang melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi sangat rendah.

Ketua Komisi D DPRD DIY RB Dwi Wahyu, mengatakan kesenjangan pendidikan dipicu dari maraknya pernikahan dini di DIY.

Di sisi lain pemerintah DIY menurutnya belum bisa berbuat banyak untuk mengatasi persoalan itu.

Beasiswa dari pemerintah DIY pun belum menjangkau secara keseluruhan.

Padahal Yogyakarta telah menyandang sebagai Kota Pelajar, namun tingkat partisipasi warga untuk melanjutkan pendidikan masih rendah.

"Kami tekankan dan pemerintah akan deteksi dini kenapa ada partisipasi kuliah rendah walau kemarin Badan Pemuda Olahraga kita anggarkan kuliah istimewa tetapi memang kuota minim sekitar 100-an, itu saya kiritisi kenapa hanya D4 gak S1 sekalian," ungkapnya, kepada awak media, Rabu (16/7/2025)

Di sisi lain Dwi juga menyayangkan kenapa hanya dua kampus saja yang diajak kerjasama pemerintah DIY.

Baca juga: Dukung Sekjen PDIP Bebas dan Dapat Keadilan, Banteng Jogja Ikrar Perjuangan, Apa Isinya?

"Kalau perlu seluruh universitas di DIY diajak kerjasama, biar ada pilihan. Ini menjadi persoalan kita bersama," ungkapnya.

Menurut dia yang harus dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Olahraga (Disdikpora) DIY ketika mengakomodir beasiswa istimewa harus benar-benar tepat sasaran.

Di sisi lain pihaknya telah berkoordinasi dengan Paniradya Kaistimewaan DIY selaku pengelola Dana Keistimewaan (Danais) DIY untuk menggelontorkan Danais untuk keperluan pendidikan.

Salah satunya untuk menunjang gaji para guru honorer yang ada di DIY.

"Saya bicara dengan Paniradya bagaimana Danais bisa suport guru honorer. Pakai wiyata bakti atau apa. Banyak sekolah hari ini mengangkat guru honoer dan itu digaji teman-teman komite. Ini menurut saya tamparan nagi pemerintah," ujarnya. (hda)

Berita Terkini