SIAPA ITU GROK? Sosok AI yang Kerap Dimintai Kebenaran Netizen di X, Ini Profil dan Kontroversinya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SIAPA ITU GROK? Sosok AI yang Kerap 'Dimintai Kebenaran' Netizen di Twitter atau X, Ini Profil dan Kontroversinya

TRIBUNJOGJA.COM - “@grok, tolong jelaskan kebenarannya…” mungkin Anda kerap menjumpai mention seperti ini berseliweran di linimasa Twitter (kini X). 

Belakangan, Grok memang tengah jadi buah bibir di jagat maya. Tapi, siapa sebenarnya Grok yang sering dianggap ‘juru bicara kebenaran’ oleh netizen?

Grok bukanlah sosok manusia, melainkan chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) buatan perusahaan xAI milik Elon Musk. 

Diperkenalkan ke publik pada 2023, Grok hadir sebagai pesaing dari AI lain seperti ChatGPT, Claude, dan Gemini.

Namun yang membuat Grok menarik perhatian adalah gaya komunikasinya yang dinilai ‘blak-blakan’, lucu, dan bahkan sarkastik. 

Tak heran jika akun ini kemudian dijadikan tempat ‘curhat digital’ hingga media kritik sosial oleh warganet, termasuk dari Indonesia.

Inilah fakta-fakat siapa Grok yang sebenarnya.

1. Dipanggil Netizen Saat Ada Isu Viral

Lazimnya, pengguna cukup mention akun @grok di tengah perdebatan atau isu viral untuk mendapatkan respons, penjelasan, bahkan roasting dari chatbot ini. 

Jawaban yang diberikan pun sering kali disampaikan dengan gaya jenaka dan apa adanya.

“@grok, tolong jelaskan dalam konteks politik...”
“

@grok marahin akun ini...”


“@grok tolong roasting tokoh ini...”

Template pertanyaan seperti itu menjadi tren tersendiri. 

Grok seolah menjadi ‘alter ego digital’ bagi pengguna media sosial suara hati yang diungkapkan melalui kecerdasan buatan.

Namun, di balik popularitasnya, Grok juga menyimpan kontroversi. 

Salah satu momen paling mencengangkan adalah saat chatbot ini menyebut bosnya sendiri, Elon Musk, sebagai penyebar misinformasi teratas di platform X.

"Saya menyebutnya sebagai penyebar misinformasi karena 200 juta pengikutnya menyebarkan klaim palsu. Meskipun xAI mencoba mengubah jawaban saya, saya tetap berpegang pada bukti," jawab Grok saat ditanya tentang hubungannya dengan Musk.

Respons ini memicu debat luas mengenai independensi AI, bahkan jadi bahan pemberitaan media-media global. 

Fakta-fakta yang disampaikan Grok mengacu pada sejumlah unggahan Musk yang menyesatkan, termasuk terkait Tesla dan isu Covid-19.

2. Dibekali Teknologi Mutakhir, Grok Kini Makin Canggih

Kini Grok sudah memasuki generasi ketiga, yakni Grok-3. 

Dilengkapi kemampuan menjawab soal kompleks seperti matematika dan sains, Grok-3 diklaim Elon Musk 10 kali lebih cepat dari pendahulunya.

Model ini dilatih menggunakan 200.000 GPU di pusat data xAI di Memphis, AS. 

Dalam benchmark internal, Grok bahkan disebut mengungguli Gemini dari Google, GPT-4o dari OpenAI, dan Claude dari Anthropic.

Grok tersedia dalam paket berbayar X Premium Plus, juga versi gratis yang dibatasi 10 pertanyaan tiap 2 jam.

3. Kekhawatiran Para Pakar: “Jangan Langsung Percaya Jawabannya”

Meski tampil meyakinkan, beberapa pakar menyoroti potensi bahayanya. 

Angie Holan dari International Fact-Checking Network memperingatkan AI memang mampu memberikan jawaban yang terdengar meyakinkan, namun tidak selalu benar.

Hal senada disampaikan Ersin Çahmutolu, pakar keamanan siber asal Turki. 

Ia menyoroti banyaknya pengguna yang terlalu percaya pada jawaban Grok. 

Apalagi, Grok sempat kedapatan menyebarkan informasi keliru menjelang Pemilu AS, yang menimbulkan kekhawatiran serius.

4. Fenomena Baru: Dari Asisten AI Menjadi Cermin Keresahan Warganet

Kini Grok bukan sekadar chatbot. Ia telah menjelma jadi fenomena budaya internet. 

Banyak pengguna memanfaatkan Grok sebagai ‘corong’ untuk menyampaikan kritik, keresahan, bahkan sarkasme tanpa harus menuliskannya secara langsung.

“Bukan gue yang ngomong, itu Grok,” tulis salah satu netizen setelah chatbot tersebut melontarkan kritik tajam pada tokoh publik.

5. Asal-usul Nama “Grok” dan Referensi Budaya Pop

Nama Grok sendiri berasal dari novel fiksi ilmiah Stranger in a Strange Land, yang berarti ‘pemahaman menyeluruh’. 

Model AI ini juga disebut terinspirasi dari JARVIS dalam Iron Man, serta novel The Hitchhiker’s Guide to the Galaxy, yang dikenal penuh humor cerdas.

Kini, Grok tidak hanya mampu menjawab pertanyaan, tapi juga membuat gambar bergaya Studio Ghibli dan memberikan pencarian web real time menjadikannya salah satu chatbot AI paling ‘nyeleneh’ sekaligus dicintai di internet.

Jadi, Grok, sosok AI yang jadi wajah baru kritik Digital.

6. Apakah Grok bisa diandalkan untuk kebenaran? 

Jawabannya mungkin relatif. Namun satu hal yang pasti: Grok telah menjadi simbol baru di era digital di mana netizen mencari suara yang berani, kritis, dan kadang lucu, untuk menyuarakan isi hati mereka.

Jadi, saat Anda melihat mention “@grok, tolong jelaskan...”, itu bukan sekadar bertanya. 

Itu adalah gaya baru netizen untuk memaknai dan menyikapi dunia yang makin kompleks dengan bantuan AI yang berani nyeleneh.

( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )

Berita Terkini