Kecelakaan Maut di Purworejo

Isak Tangis Sambut Kedatangan Jenazah Uztazah Isna Warga Mendut Magelang

Penulis: Ahmad Syarifudin
Editor: Iwan Al Khasni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

JENAZAH KORBAN LAKA: Jenazah Isna Hayati, satu di antara Ustadzah Yayasan As-Syafi'iyah yang menjadi korban kecelakaan di Purworejo tiba di rumah duka, Rabu (7/5/2025

Tribunjogja.com Magelang -- Jenazah Isna Hayati, satu di antara Ustadzah Yayasan As-Syafi'iyah yang menjadi korban kecelakaan di Purworejo tiba di rumah duka dusun Mendut 1 RT 1 RW 1 kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Rabu (7/5/2025).


Jenazah tiba sekira pukul 17.51 WIB.

Lantunan kalimat Tauhid berbaur isak tangis keluarga dan tetangga menyambut kedatangan jenazah. 


Setibanya di rumah duka, jenazah almarhumah langsung disemayamkan di TPQ Nurul Falah yang merupakan tempat perjuangan almarhumah untuk mengajar Alquran bagi anak-anak setempat.


Cerita Ibunda Almarhumah


Mutiah ibunda dari Almarhumah Isna Hayati, satu di antara belasan ustazah Yayasan As-Syafi'iyah yang menjadi korban kecelakaan maut di Purworejo, buka suara soal anaknya yang jadi korban meninggal dunia.


Ibunda dari Almarhumah Isna Hayati mengaku anaknya sempat bercerita sebelum meninggal dunia pada laka maut di Purworejo.


Almarhumah Isna Hayati bercerita kepada ibunya bahwa dirinya bermimpi kakaknya meninggal dunia.


"Kakak saya meninggal tapi kok hidup lagi. Lah kok tiba-tiba anak saya (Isna) meninggal, kaget tak menyangka kalau anak saya dipanggil Gusti Allah,"kata Mutiah, ditemui Tribunjogja.com Rabu (7/5/2025). 


Mutiah mengaku ikhlas dengan kepergian anak keduanya untuk selama-selamanya. 

"Anak saya dua. Isna anak nomer dua,"ujarnya. 


Selain soal mimpi, Mutiah juga mengungkapkan malam sebelum kejadian tetangga dengar ada burung di atas rumah.


"Tetangga bilang semalam ada burung, sekitar tengah malam,"katanya. (Tribunjogja.Com/rif)



Berita Terkini