TRIBUNJOGJA.COM - Federasi Sepak Bola Korea Selatan, Korea Football Association (KFA) secara resmi mengumumkan susunan anggota eksekutif periode ke-55 mereka dalam Kongres Delegasi yang digelar pada 4 April 2025.
Dalam struktur terbaru tersebut, sebanyak 27 tokoh ditunjuk untuk menempati berbagai posisi strategis, termasuk jabatan wakil presiden, direktur eksekutif, hingga anggota dewan dan komite.
Salah satu nama yang mencuri perhatian adalah Shin Tae-yong, mantan pelatih Timnas Indonesia, yang kini dipercaya menjadi Wakil Presiden KFA.
Penunjukan Shin Tae-yong diumumkan langsung oleh Ketua KFA, Chung Mong-gyu.
“Kami telah menyelesaikan pembentukan komite eksekutif ke-55,” ucapnya sebagaimana dikutip dari kantor berita Yonhap pada Kamis (10/4/2025).
Chung yang terpilih kembali untuk masa jabatan keempatnya hingga 2029 ini mengusung reformasi menyeluruh di tubuh federasi.
Baca juga: UPDATE Transfer AC Milan: Dodo, Coppola, Mosquera, Tomori, Adli, Jovic
Berikut empat fakta-fakta kerjaan baru Shin Tae-yong setelah resmi duduki kursi petinggi di KFA:
1. Tugas Baru Shin Tae-yong: Hubungan Internasional dan Diplomasi
Dalam jajaran kepemimpinan baru, Shin Tae-yong diberi tanggung jawab khusus untuk menangani kerja sama eksternal.
Peran ini mencakup pengembangan hubungan internasional, diplomasi olahraga, dan perluasan jaringan antar federasi.
“Shin Tae-yong, mantan pelatih tim nasional Indonesia, ditunjuk untuk kerja sama eksternal,” lanjut Chung dikutip dari laman STN News.
Penunjukan ini dinilai sebagai bentuk kepercayaan tinggi KFA terhadap pengalaman internasional Shin, termasuk rekam jejaknya saat melatih Timnas Indonesia.
Ia dinilai memiliki modal penting untuk menjembatani kolaborasi lintas negara dan memperluas pengaruh Korea Selatan di panggung sepak bola dunia.
2. Reuni dengan Rival di Asia Tenggara
Menariknya, Shin tidak sendiri dalam jajaran wakil presiden. Nama lain yang juga masuk ke posisi yang sama adalah Park Hang-seo, eks pelatih Timnas Vietnam.
“Mantan pelatih tim nasional Vietnam, Park Hang-seo, ditunjuk untuk mendukung tim nasional di semua tingkatan,” ujar KFA dalam pernyataan resminya.
Selain mereka berdua, jabatan wakil presiden juga diisi oleh Shin Jeong-sik (Presiden Asosiasi Sepak Bola Jeonnam), Kim Byung-ji (Presiden Gangwon FC), serta Lee Yong-soo, profesor emeritus dari Universitas Sejong yang akan menangani perencanaan dan administrasi.
Dilansir dari laman media Chosun, kelompok wakil presiden dibentuk dengan lima anggota berdasarkan rekomendasi dari organisasi fungsional.
3. Dari Indonesia ke Kursi Petinggi KFA
Shin Tae-yong bergabung kembali dengan federasi negaranya setelah mengakhiri tugasnya sebagai pelatih Timnas senior dan U-23 Indonesia pada 6 Januari 2025. Posisinya kemudian digantikan oleh pelatih asal Belanda, Patrick Kluivert.
Meski begitu, pencapaian Shin selama di Indonesia tak luput dari sorotan media internasional.
VN Express menyoroti bahwa selama masa kepemimpinannya, Indonesia mampu mencatatkan sejarah, seperti lolos ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, mencapai semifinal Piala Asia U-23 2024, dan tampil di Piala Asia 2023.
“Setelah itu, ia terlibat dengan tim nasional Korea di semua level, mencapai perempat final Olimpiade Rio 2016, memimpin tim U20 melalui babak penyisihan grup Piala Dunia 2017, dan menjadi ‘petugas pemadam kebakaran’ di Piala Dunia 2018 dengan kemenangan mengesankan 2-0 atas Jerman, juara bertahan saat itu,” tulis media Vietnam tersebut.
Media Z News juga mencatat bahwa meskipun membawa Indonesia ke prestasi penting, hal itu belum cukup untuk mempertahankan posisinya.
Namun, setelah vakum selama sekitar tiga bulan, Shin kembali mendapat kepercayaan besar dari federasi sepak bola negaranya.
4. Harapan Baru bagi Diplomasi Sepak Bola Asia
Struktur baru KFA kali ini dipenuhi oleh tokoh-tokoh dengan latar belakang beragam dari dunia kepelatihan, manajemen klub, hingga akademisi.
Langkah ini dinilai sebagai strategi untuk memperkuat organisasi menghadapi tantangan modernisasi sepak bola global.
KFA kini tidak hanya berfokus pada prestasi tim nasional, tapi juga menjalin sinergi lintas sektor.
Penempatan Shin Tae-yong dalam posisi penting ini membuka peluang kerja sama antara Korea Selatan dan negara-negara lain, termasuk Indonesia.
Pengalaman serta relasi yang telah ia bangun selama menangani Timnas Indonesia diyakini dapat menjadi aset penting untuk memperluas jaringan diplomasi olahraga Asia.
Bagi publik sepak bola Indonesia, kabar ini menjadi momen refleksi dan kebanggaan tersendiri.
Meski telah berpisah dari kursi pelatih, kontribusi Shin Tae-yong tetap membawa potensi besar dalam membangun jembatan hubungan antara kedua negara di ranah sepak bola internasional.
( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )