Antisipasi Antraks, DKPP Bantul Rutin Lakukan Pemeriksaan Hewan Ternak

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ANTISIPASI: Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, Joko Waluyo memberikan keterangan soal antisipasi sebaran antraks.

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL  -  Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul tidak henti-hentinya melakukan pemeriksaan hewan ternak dan daging di pasaran. Tindakan itu dilakukan untuk mengantisipasi sebaran penyakit yang tidak diinginkan. 

Kepala DKPP Kabupaten Bantul, Joko Waluyo, mengatakan, pihaknya selalu rutin terjun ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan terhadap hewan ternak dan daging. Pemeriksaan dilakukkan oleh tim dari DKPP Bantul. 

"Kita itu kan selalu memeriksa ternak dan daging ternak. Jadi, pemeriksaan itu tidak hanya saat baru ada kejadian kasus-kasus tertentu saja. Kalau diperiksa hanya saat ada kejadian, ya bisa terlambat penanganannya," katanya kepada Tribunjogja.com, Kamis (10/4/2025).

Namun, apabila ada temuan kasus antraks pada hewan di Bantul, pihaknya segera melakukan berbagai tindakan. Beberapa di antaranya berupa mengambil sampel pada hewan yang terjangkit antraks, melakukan pembatasan, hingga pemberian vaksin antraks.

"Saat ini, karena di tempat kita masih aman, jadi ya kami hanya melakukan beberapa tindakan pencegahan. Lalu, untuk pemberian vaksin ya tidak bisa dilakukan sekarang. Vaksin antraks itu diberikan kalau di tempat kita benar-benar ada hewan yang positif antraks," kata dia.

Kendati demikian, pihaknya berharap, ke depan tidak ada hewan yang terjangkit penyakit antraks. Pasalnya, hal itu akan mengakibatkan berbagai dampak. Termasuk dengan Harga jual daging ternak di Bumi Projotamansari yang menurun.

"Dan kondisi seperti ini kan tidak hanya satu kali. Antraks itu kan sudah sering terjadi sejak tahun 2017, kalau tidak salah. Jadi, petani atau peternak kita ini ya selalu waspada dan otomatis tidak memberi ternak dari daerah yang terjangkit wabah," jelas Joko.

Selain itu, peternak di Kabupaten Bantul turut diimbau untuk selalu memberikan makan ternak yang baik dan menjaga kebersihan kandang ternak. Lalu, peternak diimbau untuk segera melaporkan kepada dokter hewan atau sebagainya apabila terdapat temuan ternak sakit.

Kemudian, apabila ada hewan ternak yang mendadak mati, Joko mengimbau agar masyarakat maupun peternak di Bantul tidak mengkonsumsi hewan tersebut. Hewan yang mati mendadak, disarankan agar segera dikubur agar tidak menimbulkan penyakit baru.

"Kami selalu berupaya memberikan edukasi dan menjalin komunikasi dengan para peternak. Ya sekali lagi, kami harap ternak di Bantul jangan sampai ada yang terpapar antraks," tutup dia.(nei)

 

Berita Terkini