Kasat Lantas Polresta Sleman AKP Mulyanto mengatakan semula kendaraan yang turun dari exit tol Tamanmartani diharuskan ke selatan.
Artinya kendaraan yang hendak ke utara (arah cangkringan) harus berputar di ruas jalur layang atau elevated.
Akan tetapi rekayasa lalulintas berubah. Kendaraan keluar tol bisa ke kiri dan ke kanan.
"Iya, kendaraan keluar tol fungsional Tamanmartani bisa ke kiri dan bisa ke kanan," katanya.
Pantauan di lapangan, kendaraan yang keluar tol di Kalasan bisa ke kiri (selatan) dan kanan (utara). Jika kendaraan ke selatan maka tembusannya ke jalan Nasional Jogja - Solo bisa ke kota Jogja maupun ke Kabupaten Bantul.
Sedangkan kendaraan ke utara menuju ke Ngemplak, Cangkringan dan bisa juga ke Kabupaten Sleman maupun ke arah Magelang.
Tim Urai dan Barcode
Polda DIY telah mengantisipasi potensi terjadinya kepadatan kendaraan di exit tol fungsional Tamanmartani.
Tol fungsional ini memiliki kapasitas volume kendaraan maksimal 800 kendaraan per jam.
Kabidhumas Polda DIY Kombes Pol Ihsan mengatakan, pihaknya sudah memasang traffic counting di titik tersebut untuk menghitung jumlah kendaraan sehingga jika volume kendaraan sudah mencapai 800 kendaraan akan dialihkan ke exit Tol Prambanan.
Bahkan, Ditlantas Polda DIY juga telah membentuk 6 tim urai yang bersifat statis maupun mobile yang ditempatkan di exit tol fungsional Tamanmartani tersebut.
"Pembentukan tim urai ini merupakan salah satu upaya kami untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan di jalur jalan tol. Hal ini dilakukan mengingat infrastruktur pendukung seperti rest area, tempat makan atau pengisian bahan bakar kendaraan di jalan tol masih belum banyak tersedia," ujarnya.
"Meskipun agak sedikit tersendat, di jalur arteri lebih memadai untuk infrastruktur pendukungnya," imbuh dia.
Tidak hanya membentuk tim urai, Ditlantas juga membuat inovasi berupa barcode yang apabila di-scan memuat sejumlah jalur alternatif.
Jalur alternatif ini diharapkan dapat memudahkan bagi para pemudik yang memasuki wilayah Yogyakarta.