Kapolda DIY Pastikan Tak Ada Intimidasi Terhadap Admin Merapi Uncover

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan, S.I.K., M.H.,

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan, menegaskan tidak ada intimidasi terhadap admin akun media sosial Merapi Uncover terkait unggahan informasi yang sempat salah mengenai dugaan kasus kejahatan jalanan di Sleman.

Hal ini disampaikan sebagai bentuk klarifikasi atas isu yang berkembang di masyarakat.

"Nggak ada intimidasi, (Adminnya) kan dukuh. Adiknya juga polisi," ujar Suwondo.

"Kami justru sangat terbantu dengan keberadaan platform seperti Merapi Uncover dan Info Cegatan, yang sering menjadi sumber informasi awal bagi kami untuk merespons kejadian di lapangan," tambahnya.

Menurut Suwondo, pihak kepolisian aktif memantau media sosial sebagai bagian dari mekanisme penerimaan laporan masyarakat.

Ketika ada informasi yang beredar, polisi akan segera melakukan verifikasi.

"Kalau ada informasi, kami langsung cek kebenarannya. Jika benar terjadi, kami ungkap. Kalau tidak, kami sampaikan klarifikasi melalui media mainstream, kemudian dikembalikan ke platform media sosial agar masyarakat mendapatkan informasi yang valid," jelasnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa sinergi antara polisi dan media sosial seperti Merapi Uncover telah membantu mengungkap berbagai kasus kejahatan, mulai dari kejahatan jalanan hingga pemerasan.

Baca juga: Kapolda DIY Antisipasi Kejahatan Jalanan sejak Awal Ramadan

Meski begitu, Suwondo mengimbau agar masyarakat tetap bijak dalam menyebarkan informasi, terutama yang belum terverifikasi.

Kapolda DIY mengingatkan pentingnya verifikasi informasi sebelum disebarluaskan agar tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat.

Ia mengapresiasi peran aktif masyarakat dalam melaporkan kejadian, tetapi mengingatkan bahwa setiap laporan akan melalui proses pengecekan lebih lanjut.

"Kalau ada korban atau kejadian yang mencurigakan, silakan lapor. Kami pasti akan respons. Tapi sebaiknya unggah fakta yang terlihat saja, tanpa langsung menyimpulkan," imbuh Suwondo.

Sekadar informasi, kasus ini mencuat setelah informasi terkait seorang pria yang diduga menjadi korban klitih di Turi, Sleman, viral di media sosial pada Senin (10/3/2025).

Namun, setelah diselidiki, terungkap bahwa pria bernama D Yoga Saputra (25) tersebut ternyata melukai dirinya sendiri akibat masalah keluarga.

"Yang bersangkutan sudah klarifikasi. Itu bukan peristiwa klitih, melainkan luka yang dibuat sendiri dengan pisau," ungkap Kasi Humas Polresta Sleman, AKP Salamun.

Halaman
12

Berita Terkini