Pengamat Ekonomi UAJY Sebut Kebijakan BI Menahan BI Rate Sudah Tepat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KEBIJAKAN BI: Ilustrasi Bank Indonesia (BI). Pengamat Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Y Sri Susilo menyebut kebijakan Bank Indonesia menahan suku bunga acuan 5,75 persen adalah langkah yang tepat.

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pengamat Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Y Sri Susilo menyebut kebijakan Bank Indonesia menahan suku bunga acuan 5,75 persen adalah langkah yang tepat.

Menurut dia, secara ekonomi memang tidak ada alasan untuk mengubah BI Rate pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 18-19 Februari 2025 kemarin. 

“BI Rate ini kan tetap, nggak berubah, ini sudah tepat. Tidak menaikkan atau menurunkan. Suku bunga acuan kan untuk mengendalikan inflasi, inflasi kita (Indonesia) relatif terkendali,” katanya, Kamis (20/02/2025).

“Kedua, meskipun kurs Rupiah terhadap dolar Amerika cukup tinggi, namun dalam batas yang bisa dikendalikan Bank Indonesia,” sambungnya.

Ia menerangkan dalam mengubah suku bunga acuan, BI mempertimbangkan aspek domestik dan aspek eksternal. Aspek domestik yang menjadi acuan adalah inflasi dan kurs Rupiah terhadap dolar Amerika.

Sementara pertimbangan eksternal adalah suku bunga The Fed, sebagai bank sentral Amerika Serikat.

Menurut dia, apabila tidak ada syok berat dalam makro ekonomi, BI masih akan mempertahankan BI Rate sebesar 5,75 persen.

“Misalnya kurs Rupiah terhadap dolar Amerika dari Rp 16 ribu jadi Rp 18 ribu dalam jangka yang cukup panjang. Kemudian inflasi tidak terkendali, suku bunga Amerika (The Fed) naik signifikan, itu bisa dinaikkan (BI Rate). Kalau kondisi lebih baik, bisa diturunkan,” terangnya.

“Beberapa tahun lalu kan pernah selama enam bulan nggak berubah (BI Rate). Karena BI Rate itu instrumen untuk mengendalikan inflasi dan kurs (Rupiah terhadap Dolar AS),” imbuhnya. (maw)

Berita Terkini