Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul menandatangani kerja sama strategis dengan PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) dalam bidang pengelolaan dan pemanfaatan produk teknologi Refuse Derived Fuel (RDF).
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) ini berlangsung di Jakarta pada Senin (3/1/2025) lalu.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, mengatakan kerja sama ini merupakan bagian dari Kebijakan Strategis Daerah dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam pengelolaan dan pemanfaatan teknologi RDF.
"RDF sendiri merupakan teknologi pengolahan sampah yang mengubah limbah menjadi bahan bakar alternatif, sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil serta membantu dalam pengelolaan sampah yang lebih ramah lingkungan," tuturnya dalam keterangannya pada Rabu (5/2/2025).
Lebih lanjut, dia menjelaskan kerja sama yang tercatat dalam MOU ini mencakup sedikitnya tiga aspek, di antaranya peningkatan kapasitas SDM, pengembangan keahlian dan keterampilan tenaga kerja dalam mengelola dan memanfaatkan teknologi RDF.
"Nantinya, pengolahan produk turunan RDF akan memanfaatkan hasil olahan RDF untuk berbagai kebutuhan industri dan energi alternatif serta pengolahan sampah secara lebih efisien dan berkelanjutan," terang dia
Bupati juga menekankan bahwa seiring dengan perkembangan pembangunan dan sektor pariwisata di Kabupaten Gunungkidul, permasalahan pengelolaan sampah menjadi perhatian utama.
Baca juga: DPRD Gunungkidul Agendakan Jadwal Pidato Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Seusai Pelantikan
Jika tidak ditangani dengan baik, lonjakan volume sampah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat.
Oleh karena itu, kolaborasi dengan PT SBI diharapkan dapat menjadi solusi konkret dalam mengatasi persoalan ini.
“Harapan kami, MOU ini segera ditindaklanjuti dengan kerja sama yang lebih teknis, sehingga permasalahan sampah di Gunungkidul dapat ditangani secara optimal dan tidak menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat," ujarnya.
Menurutnya, pengelolaan sampah merupakan tanggung jawab bersama, termasuk pihak swasta seperti PT SBI.
Kami berharap kerja sama ini dapat memberikan manfaat yang nyata bagi pembangunan di Kabupaten Gunungkidul.
"Ini menjadi langkah awal dalam menciptakan sistem pengelolaan sampah yang lebih modern dan berkelanjutan, sekaligus mendukung visi Kabupaten Gunungkidul dalam mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat bagi masyarakat," urainya. (*)