TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pengurus Daerah (Pengda) Taekwondo Indonesia (TI), Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali menerima bergabungnya satu wadah organisasi taekwondo ke tubuhnya.
Setelah sebelumnya Pengda Kesatria Taekwondo Indonesia Akademi (KITA) resmi bergabung, kali ini giliran Pengda Universal Taekwondo Indonesia (UTI) Pro resmi menyatakan diri bergabung dan berada di bawah naungan Taekwondo Indonesia (TI) DIY.
Bergabungnya UTI Pro ke Pengda TI DIY ini diharapkan semakin banyak melahirkan taekwondoin berprestasi di tingkat daerah, nasional hingga internasional.
Penggabunggan UTI Pro ini secara resmi dengan penandatangan bersama nota kesepakatan yang disaksikan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, KONI DIY, Lembaga Ombudsman DIY hingga BPO Disdikpora DIY di Khas Tugu Hotel Yogyakarta, Sabtu (25/1/2025).
Pada kesempatan itu, hadir pula Grand Master Ganis Hartono dan master Rahmi Kurnia peraih medali perak cabor taekwondo asal DIY di Olimpiade Barcelona 1992.
Ketua Umum Pengda TI DIY, Rudy Koeshardijanto, menyampaikan, bergabungnya UTI Pro ke Pengda TI DIY merupakan langkah besar dalam mewujudkan prestasi taekwondo di DIY lebih baik lagi.
"Hari ini adalah hari yang istimewa bagi kita. Tak hanya bagi Pengda TI DIY saja tapi bagi TI secara umum. Langkah kita ini akan jadi percontohan bagi Pengprov lain. Kita dari satu akan jadi satu lagi," ujarnya.
Dia menilai, dengan bergabungnya UTI Pro ke TI, kedepannya bukan hanya berbicara mengenai kuantitas namun terkait peningkatan kualitas dari atlet-atlet.
"Gabungnya UTI Pro ke TI DIY setelah kita sepakati akan terjadi peningkatan kualitas bukan lagi kuantitas. Meningkatnya kualitas ini akan berbuah pada prestasi di berbagai tingkatan. Kami Pengda TI sambut baik bergabungnya UTI Pro dan ini juga sesuai tagline yang berulangkali disebut Ketum PB TI. Bersatu dan berprestasi," tegasnya.
Masih kata Rudy, langkah UTI Pro yang gabung dengan TI ini juga sesuai dengan program kerja Pengda TI DIY yang fokus pada pembinaan prestasi bagi atlet junior. Langkah jangka panjang untuk peningkatan prestasi di PON 2028.
Diketahui, pada PON 2024, tim Taekwondo DIY berhasil melampaui target perolehan medali dari KONI DIY setelah berhasil menyumbang 6 medali.
Adapun 6 medali yang berhasil diraih oleh Tim Taekwondo DIY yakni 1 medali emas, 2 perak dan 3 perunggu. Sebelum berlaga di PON, Tim Taekwondo mendapat target 2 medali perak.
"Tentunya ini baru langkah awal dan tantangan sangat berat. Bulan Januari ini kita akan panggil atlet junior yang akan kami upgrade ke senior untuk persiapan di PON 2028," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Umum Pengda UTI Pro DIY, Zuharsono Azhari, mengaku bahagia bisa bergabung dengan TI DIY. Baginya, ini merupakan sejarah bagi kemajuan taekwondo DIY di masa depan.
"Hari ini adalah tonggak sejarah bagi taekwondo Indonesia, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Karena kita sudah sepakat dari UTI Pro dan TI gabung dan sinergi memajukan taekwondo," ucapnya.
Zuharsono berharap dapat lahir atlet taewkondo yang mendunia di DIY setelah bersatunya UTI Pro ke TI DIY tersebut.
"Mudah-mudahan takwondo Yogyakarta bisa kembali jadi barometer bagi taekwondo di Indonesia seperti zaman tahun 1990-an, itu taekwndo DIY ada atlet mendunia seperti master Rahmi Kurnia yang ikut Olimpiade dan dapat perak dan lainnya," imbuhnya.