Vaksin PMK Bentar Lagi Datang, Sapi Perah dan Pedaging di Sleman Jadi Prioritas Sasaran

Penulis: Ahmad Syarifudin
Editor: Yoseph Hary W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Foto dok. - Petugas melakukan vaksinasi pada hewan ternak di Cangkringan saat program vaksin PMK ini mulai digulirkan di Sleman pada 25 Juni 2022 lalu.

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Angka ternak yang terpapar penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Sleman bertambah.

Data Desember 2024 hingga Januari 2025, terdapat ratusan ekor ternak terpapar dan puluhan mati.

Pemerintah sejauh ini terus berupaya mengendalikan laju penularan PMK, satu di antaranya melalui pengaplikasian vaksinasi. 

Sapi perah hingga sapi pedaging menjadi prioritas target pemberian vaksin. 

"Vaksin direncanakan turun bulan Januari ini dan secepatnya diaplikasikan. Sapi perah dan pedaging menjadi target vaksinasi," kata Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman, drh. Suryawati, dihubungi Senin (13/1/2025). 

Data periode 1 Desember sampai dengan 12 Januari 2025, terdapat 274 ternak milik peternak di Kabupaten Sleman sakit akibat serangan PMK.

Dari jumlah tersebut, 40 sembuh dan 206 ekor masih sakit. Sedangkan ternak mati 22 ekor dan potong bersyarat 6 kasus. 

Langkah pengendalian selain vaksinasi terhadap sapi sehat, pemerintah Kabupaten Sleman juga melakukan pengobatan terhadap ternak sakit,

penyemprotan dan pengetatan pasar hewan, pemberian desinfektan serta melakukan komunikasi informasi dan edukasi kepada masyarakat maupun pedagang ternak. 

Plt. Kepala DP3 Sleman Suparmono mengatakan vaksinasi menjadi langkah pencegahan yang terus dijalankan.

Sebab, melalui pemberian vaksin dianggap mampu membuat daya tahan tubuh ternak lebih bagus dari paparan penyakit menular.

Sejak dimulai tahun 2022-2023, pihaknya telah memberikan vaksin kedua atau booster terhadap 21.024 ekor ternak dari populasi sapi di Sleman 31.144 ekor.

Sedangkan di tahun 2024, program vaksinasi sudah disuntikkan kepada 4.713 ekor sapi dari 29.261 populasi. 

"Sapi yang sudah divaksin ini relatif lebih tahan (dari serangan PMK). Makanya sekarang peternak pada minta vaksin.Kesadarannya sudah tinggi bahkan di beberapa kelompok beli vaksin mandiri," ujar Suparmono. 

"Sekarang kami sudah minta vaksin ke Kementerian Pertanian. Kami kalkulasi membutuhkan 100 botol (vaksin). Dalam waktu dekat vaksin datang sehingga bisa segera diaplikasikan," imbuh dia.(*)

Berita Terkini