Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Pasangan Endah Subekti Kuntariningsih-Joko Parwoto telah sah ditetapkan sebagai bupati dan wakil bupati terpilih pemenang Pilkada 2024.
Bupati dan wakil bupati terpilih Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih dan Joko Parwoto, menyebut akan menjalankan semaksimal mungkin program yang sudah dijanjikan.
Di antaranya terkait infrastruktur, sumber daya manusia, kemiskinan, investasi, kesehatan, maupun pemberdayaan ekonomi yang melibatkan masyarakat.
Salah satu yang disorot yakni soal pengentasan kemiskinan di Kabupaten Gunungkidul.
Endah mengatakan pihaknya akan melakukan digitalisasi dan keterbukaan informasi terkait data kemiskinan di Kabupaten Gunungkidul.
Menurutnya, digitalisasi dan keterbukaan informasi akan memudahkan untuk mengambil kebijakan.
"Karena selama ini banyak problem, misalnya saya mau mengklik DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) atau tanya data kemiskinan berapa, dijawab yang megang data sedang tidak ada, itu saya tidak mau. Maka, Kominfo sudah saya minta dibuatkan aplikasi, supaya Bupati bisa mengakses data kemiskinan dari 144 kalurahan. Maka, digitalisasi akan saya galakkan,"paparnya, Jumat (10/1/2025).
Baca juga: KPU Gunungkidul Tetapkan Paslon Endah Subekti -Joko Parwoto Sebagai Bupati-Wakil Bupati Terpilih
Tak hanya itu, pihaknya juga akan segera berkoordinasi dengan Bappeda terkait kondisi riil angka kemiskinan di Kabupaten Gunungkidul.
"Untuk target penurunan kemiskinan akan kami koordinasikan untuk target penurunan realistisnya berapa. Apalagi, ini ada kondisi makam bergizi gratis,karena ini harus ada pedomannya. Karena, makan bergizi gratis ini saja baru bisa support sekitar Rp12 miliar dari target Rp26 miliar,"ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga akan menaruh perhatian terkait investasi di Kabupaten Gunungkidul.
Dia mengatakan pihaknya akan memastikan terlebih dahulu permasalahan investasi di Kabupaten Gunungkidul seperti apa.
"Ini akan kami tanyakan dulu ke dinas terkait, problem investasi di sini itu apa saja, apakah terkait perizinan, DPTR atau yang lainnya. Kalau sudah tau masalahnya baru bisa kita cari solusinya,"terangnya.
Ia menambahkan dalam investasi nanti pihaknya juga akan mempertimbangkan keterlibatan masyarakat di dalamnya.
"Keterlibatan masyarakat juga akan kami persentase kan, kalau membutuhkan tenaga kerja sekian dan persentase masyarakat sekian, maka kita harus mempersiapkan SDM nya, agar mampu dan cakap,"ujarnya.