TRIBUNJOGJA.COM - Bayangkan menikmati pantai tersembunyi di Gunungkidul atau mendaki pegunungan di Kulonprogo tanpa gangguan keramaian.
Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan segala pesonanya, kini mengarahkan fokus pada pariwisata berkualitas yang menawarkan pengalaman eksklusif dan relaksasi optimal bagi para wisatawan.
Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berkomitmen mengembangkan konsep quality tourism sebagai strategi utama dalam meningkatkan daya tarik daerah ini.
"Pariwisata berkualitas memungkinkan wisatawan menghabiskan lebih banyak waktu di DIY, hingga tiga malam, dan biasanya memilih akomodasi seperti hotel bintang lima," kata Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY, Tri Saktiyana.
Dalam upaya menciptakan ruang eksklusif bagi wisatawan, Pemda DIY juga mendorong pariwisata massal ke luar kota dan, jika memungkinkan, ke luar wilayah DI Yogyakarta.
Beberapa destinasi unggulan yang kini mendapat perhatian adalah pantai-pantai baru di Gunungkidul dan pegunungan di Kulonprogo, yang dikelola dengan akses terbatas untuk menjaga suasana alami.
"Kami sengaja memastikan bus besar tidak bisa masuk, tetapi kendaraan pribadi seperti Alphard dapat," tambah Tri.
Langkah ini memberikan pengalaman lebih privat dan berkualitas bagi wisatawan, menjauhkan mereka dari hiruk-pikuk turis massal.
Selain itu, Yogyakarta juga sedang mengembangkan healing tourism, sebuah konsep yang menawarkan pengalaman kesehatan mental melalui keindahan alam dan ketenangan.
Destinasi seperti ini menjadikan DIY sebagai tempat ideal untuk melepaskan stres dan memulihkan energi.
Optimisme di tengah fluktuatifnya wisatawan
Meskipun jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada November 2024 menurun 14,05 persen dibandingkan Oktober 2024, data Badan Pusat Statistik (BPS) DIY menunjukkan bahwa secara keseluruhan, kunjungan wisman periode Januari-November 2024 tetap meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai 96.630 kunjungan.
Malaysia, Singapura, dan Tiongkok tetap menjadi tiga negara penyumbang wisatawan terbesar, diikuti oleh Prancis, Amerika Serikat, Belanda, Jepang, Jerman, Italia, dan Inggris.
Kunjungan dari Belanda bahkan mencatat kenaikan tertinggi sebesar 8,70 persen dibandingkan November 2023.
Sementara itu, wisatawan nusantara (wisnus) menunjukkan pertumbuhan luar biasa, meningkat 23,67 persen dari 27,72 juta perjalanan pada 2023 menjadi 34,2 juta perjalanan pada 2024.
Peningkatan tingkat penghunian kamar (TPK) hotel menjadi salah satu indikator keberhasilan.
Pada November 2024, TPK hotel bintang mencapai 60,98 persen, naik 5,08 poin dibandingkan bulan sebelumnya. TPK hotel non-bintang juga mengalami kenaikan menjadi 23,60 persen.
Durasi rata-rata menginap wisatawan pun bertambah, dengan tamu hotel bintang tinggal rata-rata 1,58 malam, sedangkan tamu hotel non-bintang 1,17 malam.
Dengan tren positif ini, Pemda DIY optimistis pariwisata berkualitas dapat memberikan dampak ekonomi signifikan, khususnya bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati, menyebutkan bahwa pariwisata DIY telah mencatatkan pencapaian tertinggi dalam lima tahun terakhir.
"Dengan peningkatan kualitas destinasi dan adanya berbagai event menarik, kami yakin 2025 akan menjadi tahun yang lebih baik untuk pariwisata DIY," tegas Herum.