Berita Bisnis Terkini

APINDO DIY Sebut Ada 1.700 Pekerja di DIY diPHK

Penulis: Christi Mahatma Wardhani
Editor: Gaya Lufityanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pesangon PHK

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani


TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA- Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DIY Bidang Ketenagakerjaan, Timotius Apriyanto mengatakan hingga September 2024 ada sekitar 1.700 pekerja di DIY terPHK. Ada sekitar 75 perusahaan yang melakukan pemutusan hubungan kerja.


“Ini (PHK) tersebar di seluruh kabupaten/kota di DIY, namun paling banyak di Sleman, kedua di Kulon Progo. Ini menunjukkan bahwa memang perekonomian di DIY sedang tidak baik-baik saja,” katanya, Rabu (23/10/2024).


Ia menyebut sektor yang paling banyak melakukan PHK adalah industri pengolahan. Hal itu sejalan dengan kontribusi industri pengolahan pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang mencapai 11 persen lebih. 


“Kasus PHK terjadi paling besar dari industri pengolahan. Industri pengolahan kan selama ini labour intensive, padat karya. Yang kami dorong adalah pemerintah melakukan upaya upskilling kapasitas UMKM, berikan lebih banyak pelatihan, tingkatkan produktivitas. Orang-orang yang unemployed kemungkinan akan lebih banyak. Ini perlu ditingkatkan skillnya, sehingga menjadi self employed yang produktif,” terangnya.


Ia menyebut deflasi di DIY yang terjadi lebih dari tiga kali terjadi karena adanya penurunan daya beli masyrakat. Namun penyebab penurunan daya beli masyarakat ini harus dilihat dari produktivitas dan daya saing usaha di dunia usaha dan industri.


Faktor ketidakpastian global juga menjadi faktor makro yang harus diperhatikan. 


“Kalau melihat kondisi ekonomi makro di Indonesia, menunjukkan gejala yang memang tidak baik-baik saja. Bisa dilihat dari jumlah kelas menengah yang turun, IPM industri manufaktur menurun, bahkan rata-rata tabungan penduduk juga turun. Sehingga perlu ada terobosan-terobosan untuk mempertahankan ekonomi di daerah,” terangnya. ( Tribunjogja.com )

Berita Terkini