TRIBUNJOGJA.COM - Nicholas Saputra kembali mencuri perhatian publik dengan penampilannya yang memukau.
Kali ini, aktor papan atas tersebut hadir dalam balutan beskap tradisional Jawa di tengah kemegahan Candi Prambanan.
Penampilan Nicholas menjadi sorotan dalam pagelaran musikal "Nusantara: Jiwa Surga Khatulistiwa" yang diselenggarakan oleh PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan Swargaloka pada 24 Agustus 2024 lalu di Ramayana Ballet Prambanan.
Acara tersebut sukses memukau lebih dari 1.100 penonton yang hadir, menggabungkan kekayaan budaya dan seni Indonesia dengan latar belakang Candi Prambanan yang ikonik.
Suasana megah dan khidmat semakin terpancar ketika Nicholas tampil dengan beskapnya, mempertegas sisi elegan sekaligus karismatik yang selalu melekat pada dirinya.
Ini bukan pertama kali, Nicholas mengenakan beskap. Di HUT RI tahun 2023 juga Jumenengan Kanjeng Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X, Nicholas tampak mengenakan beskap.
Nicholas mengenakan beskap itu membuat banyak penggemar mengatakan “inilah mas-mas Jawa yang kita inginkan” di media sosial.
Sebagai Duta Bakti BCA, Nicholas Saputra turut menyampaikan apresiasi terhadap pagelaran ini.
Ia menilai bahwa acara tersebut tidak hanya berhasil menampilkan seni dan budaya Indonesia yang indah, tetapi juga mampu menghubungkan penonton dengan akar budaya Nusantara yang kaya dan beragam.
"Senang sekali melihat adik-adik siswa yang begitu menikmati proses berkarya dan menunjukkan talentanya di pagelaran ini. Saya sangat mengapresiasi komitmen Bakti BCA yang tidak hanya sekadar merawat seni dan budaya, tetapi juga memberikan dukungan berkelanjutan kepada para pelaku seni dan budaya Indonesia," ujar Nicholas dengan penuh rasa bangga.
Pagelaran "Nusantara: Jiwa Surga Khatulistiwa" menampilkan pertunjukan seni yang memadukan tarian, musik, dan teater dengan sentuhan modern, namun tetap mengangkat nilai-nilai budaya tradisional Indonesia.
Kehadiran Nicholas di acara ini seolah memberikan energi baru, membawa suasana yang semakin hidup dan penuh makna.
Tak hanya menonjol dengan parasnya yang tampan, Nicholas juga menunjukkan komitmennya dalam mendukung pelestarian seni dan budaya Indonesia.
Melalui perannya sebagai Duta Bakti BCA, ia aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang bertujuan untuk merawat kekayaan budaya Nusantara.
Pagelaran ini menjadi salah satu contoh nyata bagaimana seni bisa menjadi jembatan untuk menghubungkan generasi muda dengan warisan budaya leluhur.
Nicholas Saputra dalam balutan beskap di Candi Prambanan adalah perpaduan sempurna antara pesona modern dan keagungan tradisi.
Dengan semangat yang ditunjukkannya dalam mendukung seni dan budaya Indonesia, tak heran jika ia terus menjadi sosok yang dikagumi, baik di dunia seni peran maupun dalam upayanya melestarikan warisan budaya bangsa.
11 Babak Cerita
Pertunjukan “Nusantara: Jiwa Surga Khatulistiwa” terbagi dalam 11 pembabakan cerita mengenai perjalanan Dewi Supraba (diperankan Okvalica Harlis Natasya) yang diutus para Dewa untuk menyelamatkan Kahyangan.
Namun dalam perjalanannya, Prabu Niwatakawaca (diperankan Joko Sudibyo) berusaha untuk menghancurkan istana para Dewa karena Bidadari Supraba telah menolak lamarannya.
Kemudian, diutuslah Bidadari Supraba ke bumi untuk menemui Ksatria Mintaraga atau Arjuna (diperankan Adif Marhaendra) yang sedang bertapa, karena hanya Arjunalah yang dapat mengalahkan kesaktian Niwatakawaca dengan senjatanya.
Penonton tidak hanya disuguhkan adu akting dan alunan suara merdu para pelakon, tetapi juga gerak tari yang memukau dari 120 penari gabungan Swargaloka, siswa sekolah Bakti BCA dan sekolah seni.
Penonton juga menikmati pertunjukkan video mapping beberapa desa binaan Bakti BCA, seperti Desa Wisata Silokek dan Desa Wisata Kampung Warna Warni Tiga Rihit.
Ditambah dengan permainan tata cahaya lampu, pagelaran “Nusantara: Jiwa Surga Khatulisiwa” menjelma menjadi musikal kolosal nan megah, berlatarkan Candi Prambanan.
Pertunjukan ini lahir dari kolaborasi artistik dari Irwan Riyadi selaku sutradara dan penulis naskah, Bathara Saverigadi Dewandoro sebagai koreografer, serta Bagaskoro Putro Dewandoro dan Gregorian Krismahendra yang masing-masing mengambil peran sebagai direktur musik dan komposer.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, pihaknya mengajak masyarakat menjelajahi kekayaan budaya Nusantara lewat perpaduan tarian, lagu, dan musik tradisional dengan sentuhan kontemporer.
“Semoga pagelaran ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga inspirasi bagi kita semua untuk terus mencintai dan merawat nilai-nilai kebudayaan luhur. Marilah bersama kita teruskan upaya untuk melestarikan dan memuliakan budaya Indonesia,” tutupnya.
( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )