Berita Bisnis Terkini

Gelar FGD, PP ISEI Ingin Pastikan Indikator Ekonomi Makro dan Mikro Terjaga dengan Baik

Penulis: Christi Mahatma Wardhani
Editor: Gaya Lufityanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) bekerja sama dengan ISEI Cabang Yogyakarta dan Bappenas menggelar FGD road to Kongres ISEI XII di The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center, Rabu (21/08/2024).

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani


TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA- Pengurus Pusat (PP) Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) bakal menggelar Kongres ke XXII di Surakarta pada September 2024 mendatang. Sebagai bagian dari Kongres ke XXII, ISEI menggelar forum group discussion (FGD) bertajuk Visi Ekonomi Presiden Terpilih.


Dalam kegiatan Road to Kongres ISEI XXII tersebut, ada beberapa narasumber yang dihadirkan, salah satunya Burhanudin Abdullah.


Wakil Ketua ISEI Cabang Yogyakarta, Gumilang Aryo Sahadewo mengatakan PP ISEI bekerja sama dengan ISEI Cabang Yogyakarta dan Bappenas. Menurut dia, Bappenas turut dihadirkan karena dapat menyampaikan potensi program dan kebijakan yang akan dilaksanakan tahun 2025 mendatang.


“Ini kan tahun transisi pemerintahan baru, baik sekali untuk kita belajar kebijakan ekonomi prioritas yang akan dilaksanakan tahun 2025 dan lima tahun mendatang. Dalam kegiatan ini kami mengundang Burhanudin Abdullah dan narasumber lain yang akan paparan perekonomian dan rencana perekonomian ke depan,” katanya disela FGD di The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center, Rabu (21/08/2024).


Ia melanjutkan FGD tersebut digelar untuk mengetahui program pembangunan prioritas tahun 2025. Selain itu juga untuk memastikan indikator-indikator ekonomi makro dan mikro terjaga dengan baik. 


Harapannya, setelah mengetahui program-program prioritas tersebut, ISEI dapat memberikan masukan untuk perbaikan ekonomi mendatang.


“Harapannya masa transisi (pemerintahan baru) ini memberikan fundamental yang baik, sehingga membawa perbaikan ekonomi ke depan. ISEI Jogja sendiri ingin memastikan agar masukan bisa disalurkan,” lanjutnya.


Pada kesempatan itu, ia juga menyebut pertumbuhan ekonomi yang diproyeksikan mencapai 5,2 persen masih realistis. 


“Kalau melihat tren pembangunan ekonomi, paling tidak 10 tahun terakhir, konsisten di angka 5 - 5,1 persen (pertumbuhan ekonomi Indonesia). Sehingga kalau pertumbuhan 5,2 persen itu ya bukan nggak mungkin (bisa tercapai),” imbuhnya. ( Tribunjogja.com )

Berita Terkini