Harga Cabai Rawit di Pasar Argosari Gunungkidul Tembus Rp80 Ribu Per Kilogram 

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mariatun saat menyiapkan pesanan pelanggannya yang membeli cabai di Pasar Argosari, Senin (5/8/2024)

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Harga komoditas cabai rawit di Pasar Argosari, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul tembus Rp80 ribu per kilogram, pada Senin (5/8/2024).

Pedagang cabai di pasar ini, Mariatun (65) mengatakan harga cabai rawit mulai merangkak naik sejak akhir Juli lalu.

"Jadi naiknya itu bertahap tidak sekaligus, sudah mulai naik sekitar 2 mingguan ini. Kalau cabai rawit itu biasanya untuk harga normal Rp30 ribu per kilogramnya",ujarnya saya ditemui di lokasi, pada Senin (5/8/2024).

Dirinya juga tidak mengetahui pasti penyebab harga cabai rawit bisa naik signifikan. Padahal, kalau stoknya di tengkulak tidak pernah kurang.

"Kalau naiknya karena apa, saya juga tidak paham. Karena, stoknya di tengkulak itu banyak tidak  pernah kekurangan,"ucapnya.

Baca juga: Sambut Kemerdekaan, Ratusan Anak di Sleman Ikuti Lomba Mewarnai dan Menggambar 


Dia menyebutkan, di tengah naiknya harga cabai ini membuat permintaan ikut menurun. Dalam sehari dirinya hanya bisa menjual paling banyak 2 kilogram.

"Karena harganya mahal jadi pembeli itu belinya sedikit-sedikit. Sebelum harga cabai naik itu dalam sehari bisa jual 8-10 kilogram, kalau sekarang paling hanya sekitar 2 kilogram saja. Jadi stok cabai pun ikut saya kurangi, sekarang paling berani ambil 3 kilogram saja, soalnya takut gak laku dan membusuk,"paparnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Gunungkidul Kelik Yuniantoro mengatakan naiknya harga cabai rawit sangat tergantung harga di tingkat nasional.

"Memang beberapa hari ini harga cabai rawit merangkak naik. Hal ini terkait dengan pasokan yang kurang di pasar-pasar karena jumlah produksinya,"urainya. (ndg)

 

 

Berita Terkini