TRIBUNJOGJA.COM - Perayaan Santo dan Santa Pelindung setiap hari adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan Gereja Katolik.
Melalui perayaan ini, umat Katolik dapat terus berusaha untuk hidup sesuai dengan ajaran dan teladan Kristus, sebagaimana dicontohkan oleh para Santo dan Santa.
Dilansir dari laman imankatolik.or.id berikut perayaan Santo dan Santa Pelindung Hari ini Rabu 31Juli 2024:
Santo Ignatius Loyola
Ignatius Loyola lahir di Azpeitia di daerah Basque, Propinsi Guipuzcoa, Spanyol Utara pada tahun 1491. Putera bungsu keluarga bangsawan Don Beltran de Onazy Loyola dan Maria Sanchez de Licona ini diberi nama Inigo Lopez de Loyola.
Semenjak kecil hingga masa mudanya, Ignasius mengecap kenikmatan hidup mewah di lingkungan istana. Ia dididik dalam tradisi dan kebiasaan hidup istana yang ketat. Pada tahun 1517, Ignatius menjadi tentara kerajaan Spanyol.
Empat tahun kemudian, pada tanggal 20 Mei 1521, Ignatius menderita luka parah terkena peluru ketika mempertahankan benteng Pamplona dari serangan tentara Prancis. Penderitaan fisik dan mental yang hebat ini ditanggungnya dengan sabar dan berani dalam perawatan selama hampir satu tahun.
Baca juga: Ayat Alkitab dan Renungan Harian Rabu 31 Juli 2024: Peduli dan Berbagai ke Sesama
Masa pemulihan kesehatannya yang begitu lama menjadi baginya suatu masa ber-rahmat, di mana ia menemukan ambang pintu bagi kehidupannya sebagai 'manusia baru'. Selama masa perawatannya, ia ingin sekali menghalau kebosanannya dengan membaca buku-buku kepahlawanan.
Sayang sekali bahwa buku-buku heroik yang ingin dibacanya tidak tersedia disitu. Satu-satunya buku yang tersedia ialah buku tentang kehidupan Kristus dan Para Orang Kudus.
Demi memuaskan keinginannya, ia terpaksa menjamah dan membolak-balik buku itu. Tanpa disadarinya apa yang dibacanya tertanam dan mulai bersemi dalam lubuk hatinya.
Kalbunya serasa sejuk bila menekuni bacaan itu. Lambat laun ia memutuskan untuk menyerahkan seluruh sisa hidupnya bagi Tuhan sebagai Abdi Allah.
Setelah pemulihannya, Ignatius pergi ke biara Benediktin di Montserrat, tempat ia menyerahkan pedang dan jubah ksatria sebagai tanda penyerahan dirinya kepada Tuhan.
Kemudian, dia melanjutkan perjalanan ke Manresa, di mana ia tinggal selama hampir setahun di sebuah gua. Di sana, Ignatius mengalami berbagai pengalaman mistik dan menulis catatan yang kemudian menjadi dasar dari "Latihan Rohani" (Spiritual Exercises), sebuah panduan untuk meditasi dan doa yang sangat berpengaruh.
Ignatius merasa perlu untuk mendapatkan pendidikan formal untuk melayani Tuhan dengan lebih baik. Dia belajar di Universitas Alcalá dan kemudian di Universitas Salamanca. Akhirnya, Ignatius melanjutkan pendidikannya di Universitas Paris, di mana ia memperoleh gelar Master pada tahun 1535.
Di Paris, Ignatius mengumpulkan sekelompok teman, termasuk Fransiskus Xaverius dan Peter Faber. Mereka bersumpah untuk mengabdikan hidup mereka kepada Tuhan dan mendirikan Serikat Yesus pada tahun 1534. Paus Paulus III secara resmi mengakui Serikat Yesus pada tahun 1540.
Santo Ignatius Loyola meninggal pada 31 Juli 1556 dan dikanonisasi sebagai santo oleh Paus Gregorius XV pada tahun 1622. Warisannya terus hidup melalui karya-karya Jesuit di bidang pendidikan, misi, dan spiritualitas.(*)