Tips Survival: Pertolongan Pertama pada Orang yang Mengalami Hipotermia di Gunung

Penulis: Tribun Jogja
Editor: Joko Widiyarso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Penanganan Hipotermia/blog.eigeradventure.com

TRIBUNJOGJA.COM - Risiko hipotermia menjadi momok serius yang selalu mengintai para petualang.

Terutama ketika dihadapkan pada kondisi suhu udara yang rendah.

Hipotermia adalah kondisi ketika temperatur tubuh menurun secara drastis.

Suhu tubuh normal dari manusia berkisar antara 35 derajat Celcius.

Namun ketika anda mengalami hipotermia maka suhu tubuh Anda akan lebih rendah dari itu.

Ketika Anda atau orang disekitar anda mengalami hipotermia maka akan timbul gejala sebagai berikut.

  • Berbicara cadel, bergumam, dan gagap
  • Bibir kebiruan
  • Denyut jantung melemah tidak stabil
  • Penurunan kesadaran seperti kebingungan
  • Pupil mata melebar
  • Menggigil
  • Mengantuk atau lemas.
  • Napas pelan dan pendek

Saat Anda mulai mendapati gejala tersebut maka segera lakukan pertolongan pertama.

Dikutip dari Kompas.com, berikut adalah pertolongan pertama yang bisa dilakukan terhadap orang yang mengalami hipotermia.

Berikut ini ulasan selengkapnya.

Baca juga: TIPS Bertahan Hidup: TIPS Membuat Tanda Jejak Darurat Saat Tersesat di Hutan

1. Jangan Panik

Selama anggota kelompok yang menunjukkan gejala menggigil, cadel, dan ada penurunan kesadaran masih berada di dekat anda, maka tenanglah.

Jangan panik dan gegabah dalam mengambil tindakan

Pastikan agar anggota tersebut tidak menjauh dari rombongan.

Periksa napas dan denyut jantung, dan pastikan masih stabil.

2. Hindari Menggosok Tangan

Biasanya anda akan menggosok tangan saat merasa kedinginan.

Namun hal tersebut pantang dilakukan pada penderita hipotermia.

Berdasarkan kutipan hasil wawancara dari Tim Kompas.com kepada narasumber Sugiyanto mantan Kepala Bidang Bagian Pelatihan dan Diklat SAR, Menjelaskan alasan pantangan tersebut.

Dikarenakan pembuluh darah yang tersumbat akan mengakibatkan kondisi kulit penderita hipotermia lebih kering. 

Sehingga akan mudah membuat kulitnya lecet atau luka.

Dikhawatirkan mudah terinfeksi bakteri dan kuman.

Baca juga: 3 Tanaman Obat yang Perlu Kamu Tahu Saat Bertahan Hidup di Hutan, Ada Pereda Asma

3. Pastikan Pakaian Kering

Ketika anda atau anggota kelompok mulai mengalami hipotermia, pastikan kondisi pakaian kering.

Jangan sesekali membiarkan pakaian basah tetap terpakai di badan penderita hipotermia.

Bahkan ketika anda belum merasakan gejala hipotermia pun, sangat tidak disarankan mengenakan pakaian basah.

Jika dibiarkan maka akan memperparah penurunan suhu tubuh.

4. Tutupi Tubuh Penderita

Perut, Leher, dan Kepala, merupakan anggota tubuh yang biasanya merasakan kedinginan yang amat sangat.

Oleh karena itu tindakan menutupi bagian tubuh penderita dengan kain kering atau alumunium foil akan sangat membantu.

Jangan beri celah masuk untuk angin yang bertiup, pastikan penderita terlindungi dengan rapat.

Baca juga: 6 Jenis Makanan Saat Terpaksa Bertahan Hidup di Hutan

5. Beri Minum dan Makanan

Makanan berkalori tinggi seperti coklat, biskuit, telur dan sosis akan memberikan efek menghangatkan tubuh penderita.

Dengan kalori yang tinggi maka tubuh akan cepat memproses pembakaran kalori tersebut.

Perhatian! untuk tidak memberikan minuman beralkohol pada penderita hipotermia.

6. Ajak Berbicara

Komunikasi akan menghindarkan penderita dari halusinasi.

Penderita Hipotermia akan mengalami penurunan kesadaran.

Jika dibiarkan dan tidak diarahkan untuk selalu berinteraksi, maka akan semakin menjadi.

 

7. Sediakan Media Penghangat

Berdasarkan penjelasan website Verywellhealth.com yang dikutip oleh Kompas.com.

Ketika anda mengunjungi suatu gunung dengan larangan menyalakan api unggun.

Maka cara alternatif jika ada yang mengalami hipotermia adalah dengan memberi kompres hangat.

Bisa juga menggunakan botol logam yang diisi air hangat kemudian dilapisi dengan kain supaya penderita bisa memeluk botol tersebut tanpa tersengat panas.

Baca juga: Kumpulan Kisah Survival Penuh Inspirasi dan Paling Mencengangkan

Perhatian! agar tidak melakukan tindakan ini secara intens.

Sebab akan mudah mengalami kerusakan pada jaringan dan memicu aritmia yang bisa mematikan detak jantung.

Dilarang Menghangatkan lengan dan kaki.

Karena tindakan ini akan memaksa hawa dingin kembali ke jantung, paru-paru, dan otak. (MG - Hilal Hamdi)

Berita Terkini