Pemkab Gunungkidul Sudah Siapkan Dua TPST, Ajukan Anggaran ke Pusat dan Pemda DIY

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi TPAS Wukirsari di Kalurahan Baleharjo, Wonosari, Gunungkidul, belum lama ini. Warga setempat mengeluhkan bau sampah hingga banyaknya lalat, terutama di musim penghujan.

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul didesak untuk segera memiliki tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) di wilayahnya. 

Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono dengan maksud agar wilayah ini tidak  terlambat dalam mengembangkan TPST, dan berakhir mengalami permasalahan sampah yang sama seperti daerah lain di DIY. 

Merespon hal itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gunungkidul, Harry Sukmono menuturkan, sebelum TPA ditutup pihaknya sudah menyiapkan lokasi untuk tempat pengolahan sampah terpadu (TPST). 

Adapun lokasi TPST yang sudah dibebaskan lahan tersebut berada di Kalurahan Baleharjo, Kapanewon Wonosari dengan luas 4 hektare. Dan,  Kalurahan Banjarejo, Kapanewon Tanjungsari dengan luas 5 hektare. 

"Jauh sebelum TPA Piyungan ditutup, kami sudah mengantisipasi dengan menyediakan lahan TPST bukan dalam bentuk TPA lagi, ke depan kami sudah tidak mengarahkan untuk memproses sampah dalam bentuk TPA tetapi mengarahkan dalam bentuk TPST,"ujarnya saat dikonfirmasi pada Kamis (18/7/2024).

Ia mengatakan, untuk TPST Baleharjo saat ini sudah menyelesaikan proses Detail Engineering Desain (DED) serta dokumen Readiness Criteria(RC) yang diajukan ke Kementerian PUPR untuk mencari pembiayaan.

Baca juga: Kebijakan Baru Pemkot Yogyakarta : Pilah Sampah dari Rumah, Atur Jadwal Buang Sampah

"Dan, itu sudah direspon oleh Kementerian. Belakangan ini kami sedang menyiapkan persiapan teknisnya di lokasi itu, dan kami berharap tahun depan 2025-2026 sudah dibangun, untuk operasional TPST diperkirakan 2026,"ucapnya.

Ia menuturkan, anggaran yang diajukan kepada Kementerian PUPR untuk pembangunan TPST Baleharjo senilai Rp50 miliar. 

"Untuk kapasitas TPST ini masih  dihitung  bisa menampung berapa banyak sampah. Itu nanti bergantung juga dengan kapasitas mesin dan alat-alat di sana, jadi saya belum bisa ngomong bisa mengolah berapa ton sampah,"ujarnya.

Dia melanjutkan, sedangkan untuk TPST di Banjarejo masih mencari penyandang dana. Salah satu yang diusulkan lewat dana keistimewaan.

"Kami sudah menyiapkan lahan, dokumen teknis, dan perencanaan sudah disusun, tinggal pendanaan saja, kalau dari Pemkab cukup berat kalau dana seperti itu.Makanya masih berharap pendanaan yang lain, salah satunya diusulkan ke gubernur melalui pendanaan keistimewaan, mudahan-mudahan ada alternatif ini,tinggal mencari penyandang dana saja,"ucapnya.

Menurutnya, TPST Banjarejo ini sangat penting karena berada di sisi selatan dari Gunungkidul. Sebab, wilayah ini memiliki aktivitas yang cukup tinggi meliputi meliputi wisata dan dibukanya  JJLS.

"Maka, nantinya ini kan akan timbul ekonomi baru. Tentu perlu tempat pengolahan sampah yang memadai. Maka kami berharap dana keistimewaan bisa merespon karena ini juga kan mendukung kebijakan Gubernur, sebab wilayah Selatan ini sebagai pintu gerbang atau atau halaman muka dari DIY sendiri,"urainya. (ndg)
 

Berita Terkini