Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Belasan tahun lamanya, Astra Motor Yogyakarta berkolaborasi dengan SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta untuk menyelaraskan pendidikan dengan dunia usaha dunia industri (DUDI).
Kolaborasi itu merupakan komitmen Honda untuk berkontribusi pada masyarakat Indonesia.
“SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta ini adalah binaan Astra Honda Motor (AHM) dan kami sudah lama dibimbing oleh Astra Motor Yogyakarta, sudah hampir 15 tahunan kami bekerja sama dengan AHM,” ucap Kustejo S.Pd.I., M.Pd, Kepala SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta di sekolah, Kamis (18/7/2024).
Dia mengatakan, Astra Honda Motor dan Astra Motor Yogyakarta mendampingi SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta agar lulusan SMK tersebut selaras dengan kebutuhan DUDI.
“Kurikulumnya selaras dengan dunia industri. Apa yang kami ajarkan ke siswa, disesuaikan dengan kebutuhan dan kompetensi yang diharapkan Astra Honda Motor,” paparnya.
Tidak hanya itu, kata Kustejo, SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta seringkali mengundang langsung perwakilan AHM untuk memberikan pelatihan pada siswa, termasuk Uji Kompetensi Keahlian (UKK) yang digelar setiap tahun.
“Anak-anak SMK sini, kemampuan dan kompetensinya, Insya Allah, sudah layak, sesuai dengan kebutuhan Astra Honda Motor. Kerja sama ini semoga terus berlanjut,” tukasnya.
Melalui program ESG Mission, Engaging for the Future bertema Skena Garage, Astra Motor Yogyakarta pun mengajak jurnalis di DI Yogyakarta untuk mengintip kolaborasi AHM dengan sekolah mitra binaan
Danang Priyo Kumoro, Technical Training Coordinator Astra Motor Yogyakarta menjelaskan, pihaknya sudah memiliki 33 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) binaan Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM) Astra Honda yang tersebar di wilayah DI Yogyakarta, Kedu, dan Banyumas.
“Ini adalah upaya penyelarasan dari kami dunia industri dengan dunia pendidikan. Kami masuk ke pendidikan agar ketika ada rekrutmen, prosesnya tidak panjang lagi,” beber Danang.
Ia mengungkap, Astra Motor Yogyakarta masuk ke SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta dengan menyusun silabus dan kurikulum agar kompetensi sumber daya manusia (SDM) linear dengan kebutuhan di industri.
Senada dengan Kustejo, Danang menyebut, Astra Motor Yogyakarta juga meningkatkan kemampuan guru, dengan mengadakan seminar hingga pembaruan teknologi agar mereka bisa menurunkan pengetahuan itu ke para siswa.
“Kami lakukan standardisasi, khususnya di fasilitas ya. Sehingga, fasilitasnya bisa jadi tempat UKK. Nah, disinilah luarannya sama dengan dunia industri,” tutur dia.
Luaran yang sama dengan dunia industri itu, menurutnya, meningkatkan serapan siswa SMK yang bisa langsung bekerja usai lulus dari bangku sekolah.