TRIBUNJOGJA.COM - Kelompok peretas dilaporkan telah membocorkan database yang diduga berisi lebih dari 1.000 personel pasukan pesawat robotik Ukraina.
Dari jumlah itu, termasuk di antaranya data-data para pilot drone yang terkait dengan serangan terhadap sasaran sipil.
Adapun isi database itu berupa profil, gambar, nomor telepon, alamat rumah, nomor seri dokumen penting, alamat email, tautan ke laman media sosial, serta jenis informasi pribadi lainnya. (*)