Berita Bisnis Terkini

ASITA DIY Menyebut Kunjungan Study Tour Masih Tinggi 

Penulis: Christi Mahatma Wardhani
Editor: Gaya Lufityanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana Malioboro saat pagi hari, banyak wisatawan berolahraga dan duduk santai, Minggu (2/6/2024)

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani


TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA- Pelaksana tugas Ketua Association Of The Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA) DIY, Edwin Ismedi Himna menyebut kunjungan study tour masih tinggi. 


“Kalau untuk kunjungan wisatawan khususnya anak sekolah, masih banyak yang mengunjungi Jogja. Walaupun masih ada beberapa yang ditunda dulu, karena pelarangan study tour akibat peristiwa Subang,” katanya, Jumat (14/06/2024).


Menurut dia, kunjungan study tour masih tinggi karena pihak sekolah sudah meneken kerja sama dengan agen perjalanan terlebih dahulu dan membayarkan persekot. 


“Kan untuk membatalkan juga tidak mudah, apalagi sudah membayarkan DP (down payment) atau uang muka, sebelum adanya peraturan pelarangan study tour,” sambungnya.


Terkait dengan destinasi yang menjadi jujukan study tour, Edwin menyebut masih didominasi tempat-tempat untuk edukasi, seperti museum dan candi. Selain itu, pelajar juga datang ke tempat workshop kerajinan, seperti pembuatan gerabah hingga batik.


“Karena kan datang ke Jogja punya cuma untuk having fun ya, tetapi ada muatan edukasinya,” lanjutnya.


Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo mengungkapkan DIY memang menjadi salah satu destinasi terkemuka di Indonesia. Termasuk menjadi pilihan utama untuk study tour, baik dari Jawa maupun luar Jawa.


“Ini membuktikan Jogja memiliki daya tarik yang luar biasa, alamnya, budayanya, edukasinya, kan cukup banyak. Ada museum,candi, kraton,taman pintar,” ungkapnya.


“DIY ini kan memang aksesnya mudah, variasi destinasi banyak, lokasinya juga di tengah. Dari sisi kedekatan satu destinasi dengan destinasi lain cukup efektif. Sehingga Jogja pilihan (study tour),” ujarnya.


Ia menambahkan meskipun ada pelarangan study tour di beberapa daerah, pihaknya melihat belum ada dampak signifikan pada industri pariwisata di DIY. ( Tribunjogja.com )

 


 

Berita Terkini