TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Proses pemindahan Candi Lumbung di Magelang masih berlangsung.
Saat ini pemugaran berupa penataan bebatuan candi telah mencapai lapis batu ke-11 dari total sebanyak 22 lapis.
Seperti diketahui, sebelumnya Candi Lumbung harus mengontrak pada sebidang lahan di Dusun Tlatar dengan biaya kontrak Rp10 juta per tahun sejak 2011 lalu.
Baca juga: Cerita Candi Asu Magelang Akhirnya Mandi Setelah 14 Tahun Berlalu
Kini Candi Lumbung akhirnya bisa menempati rumah barunya dengan menempati tanah kas desa di Desa Sengi, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.
Adapun jarak di antara dua lokasi itu sekitar 300 meter.
Koordinator pemindahan Situs Candi Lumbung pada Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X Eri Budiarto mengungkapkan, saat ini candi tersebut sudah dipasangi alat perancah mengingat susunan batuannya sudah semakin tinggi.
"Sekarang sudah lapis batu ke-11. Lapisan atas kalau nggak salah saya lihat dari data gambar sampai 21 kalau tidak 22 lapis," ujar Eri saat dihubungi, Senin (3/6/2024).
Dia mengatakan, proses pemugaran telah dilakukan sejak April 2024 lalu dan ditarget selesai pada akhir September 2024 mendatang.
Menurutnya, Candi Lumbung saat ini berdiri di atas tanah kas desa.
Berbeda dengan sebelumnya Candi Lumbung menempati lahan pribadi milik seorang warga di Dusun Tlatar.
"Itu menggunakan tanah kas desa. Dari desa menyediakan lahan kas desa untuk pemindahan Candi Lumbung Sengi tersebut," jelasnya.
Eri mengatakan, saat pemugaran Candi Lumbung rampung, rencananya akan digelar doa bersama dari komunitas umat Hindu.
"Waktu buat pondasi ada doa bersama. Rencana nanti dari komunitas umat hindu dari bali akan mengadakan upacara doa bersama setelah pemindahan selesai," jelasnya. (tro)