Berita Bisnis Terkini

Cerita Ade, 8 Tahun Jadi Pedagang Kambing Musiman di Jogokaryan Setiap Jelang Iduladha

Penulis: Dewi Rukmini
Editor: Gaya Lufityanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pedagang hewan kurban musiman, Ade Rusma Sutrisna, sedang memberi makan kambing di lapak kandang yang berada di Kampung Jogokaryan RT 42/ RW 11 Nomor 754 Kota Yogyakarta, DIY, pada Minggu (2/6/2024).

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Iduladha 1445 Hijriyah tinggal belasan hari lagi.

Mendekati momen Iduladha 2024, sejumlah pedagang hewan kurban musiman mulai bermunculan di Kota Yogyakarta , Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Satu di antaranya adalah Ade Rusma Sutrisna. 

Warga Kampung Jogokaryan itu menyulap lahan kosong di dekat rumahnya menjadi lapak untuk berjualan kambing.

Lapak tersebut dia buka sejak 27 Mei 2024 bersama tiga kawannya yang juga merupakan warga Kampung Jogokaryan RT 42/ RW 11 Nomor 754 Kota Yogyakarta , DIY. 

Ade Rusma mengaku sudah menjadi pedagang hewan kurban musiman sejak delapan tahun lalu.

Awalnya ia berjualan di pinggir jalan dekat Masjid Jogokaryan , hingga empat tahun lalu memutuskan pindah ke lokasi sekarang. 

Baca juga: Pemda DIY Pantau Hewan Ternak Jelang Iduladha 1445 H, Sebut Sapi di Bantul Dipastikan Aman dan Sehat

"Awalnya saya dan teman-teman cuma rencana biasa, coba-coba jualan kambing menjelang Iduladha . Terus kami sepakat mulai dengan 30 kambing. Ternyata berjalan dan Alhamdulillah tahun ini masuk tahun ke delapan kami sebagai pedagang kambing musiman," ucap Ade kepada Tribunjogja.com, Minggu (2/6/2024). 

Selama sepekan membuka lapak, Ade menyebut telah menyediakan kambing sebanyak 34 ekor.

Kambing-kambing itu tidak hanya dibeli dari pasar hewan, tetapi Ade dan kawan-kawannya juga mengambil langsung dari petani di daerah Kapanewon Piyungan serta Bambanglipuro, Kabupaten Bantul , hingga wilayah Kabupaten Kulon Progo, DIY. 

"Sekitar 50 persen kambing tersebut sudah ada pemiliknya (pemesan), biasanya nanti diantar mulai H-1 sampai pas hari H. Kemungkinan nanti kami juga akan nambah stok, karena ini waktunya masih panjang, jadi kami jaga volume dulu," papar dia.

Menurut dia, jika dibanding Iduladha 2023, penjualan hewan kurban tahun ini cukup bagus.

Sebab, jika tahun lalu dia menjual kambing 1-2 ekor per hari. 

Kini, dia bisa melakukan transaksi untuk 3-4 kambing tiap hari.

Kambing yang Ade jajakan dibanderol mulai harga Rp2 juta sampai Rp6,5 juta per ekor, tergantung bobot hewan. 

"Tetapi kalau ada shohibul qurban yang memiliki dana terbatas atau mepet di bawah Rp2 juta sedikit nanti bisa kami bantu carikan," katanya.

Ade menuturkan, kebanyakan pelanggannya berasal dari wilayah Kota Yogyakarta , Kabupaten Sleman, dan beberapa dari daerah di luar DIY.

Biasanya, lanjut Ade, pembeli dari luar DIY melakukan transaksi lewat media sosial atau aplikasi pesan, kemudian merikues hewan kambing dikirim ke lokasi kurban. 

"Kami juga kebetulan bekerja sama dengan remaja Masjid Jogokaryan , yang mana setiap hari Iduladha kan ada bakti sosial kurban. Jadi kami kerjasama membantu atau memudahkan shohibul kurban untuk menyalurkan hewan kurbannya jika jauh," tutur dia.

Untuk menarik pembeli, Dia juga menyediakan jasa layanan free (gratis) perawatan dan pengantaran hewan kurban di seluruh area DIY.

Adapun untuk perawatan, kambing diberi makan teratur dan dijaga kebersihan kandangnya. 

Ade menjabarkan pada pagi hari, kambing diberi makan rumput kemudian dikombor.

Lalu pada sore selepas waktu Ashar, dia kembali memberi pakan komboran. 

"Kemudian habis Maghrib, saya kasih rumput lagi dan jam 22.00 WIB juga dikasih makan lagi. Jadi kami benar-benar kasih semua agar pembeli puas dengan pelayanan kami," ujar dia.

Sementara itu saat ditanya terkait omzet, Ade mengaku jumlahnya sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bagi dia dan ketiga temannya. ( Tribunjogja.com )

Berita Terkini