Berita Kulon Progo Hari Ini

Kadinkes Kulon Progo Minta Masyarakat Tetap Waspada DBD Lantaran Kasusnya Masih Meningkat

Penulis: Alexander Aprita
Editor: Kurniatul Hidayah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo, Sri Budi Utami

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulon Progo hingga kini masih mewaspadai kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayahnya.

Sebab sejak Januari hingga April 2024, trennya terus meningkat.

Kepala Dinkes Kulon Progo, Sri Budi Utami mengatakan penyebaran DBD justru berpotensi semakin meningkat memasuki musim kemarau.

Baca juga: Polres Kulon Progo Bekuk 2 Pelaku Pencurian Ternak, Kaji Keterkaitan dengan Kasus Pencurian Lainnya

"Apalagi saat ini sedang perubahan cuaca yang cukup panas, membuat aktivitas nyamuk penyebar DBD lebih meningkat," kata Budi pada Jumat (17/05/2024).

Berdasarkan data yang diberikan, suspek DBD di Kulon Progo terus mengalami kenaikan sepanjang 2024 ini. Pada Januari tercatat sebanyak 70 suspek, dan terus naik sampai April lalu mencapai 190 suspek.

Budi mengatakan wilayah penyebaran DBD di Kulon Progo juga mulai meluas. Namun konsentrasi kasusnya kebanyakan berada di zona selatan seperti Kapanewon Wates, Galur, dan Lendah.

"Wilayah selatan ini jadi perhatian kami untuk penanganan DBD," ungkapnya.

Berbagai upaya pun dilakukan seperti fogging di wilayah yang ada kasus DBD. Fogging dilakukan berdasarkan hasil surveilans epidemiologi yang dilakukan petugas kesehatan setempat.

Meski begitu, Budi berharap masyarakat tidak berharap sepenuhnya pada fogging. Sebab cara tersebut tidak sepenuhnya membasmi nyamuk penyebab DBD.

"Yang utama adalah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), bukan fogging," jelasnya.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinkes Kulon Progo, Arif Mustofa mengatakan langkah antisipasi DBD sudah dilakukan sejak awal tahun ini. Salah satunya lewat Surat Edaran (SE).

Seluruh fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap tren kasus DBD. Termasuk memastikan kesiapan logistik penanganan di masing-masing fasyankes.

"Masyarakat juga diimbau untuk memeriksakan diri jika mengalami gejala DBD seperti demam tinggi, ada ruam merah, serta nyeri ulu hati," kata Arif. (alx)

Berita Terkini