Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kamar Dagang dan Industri (KADIN) DIY meneken kerja sama PT Tripower Solar Nusantara. Kerja sama ini bertujuan untuk mendorong penerapan energi baru terbarukan di DIY.
Penandatangan kerja sama tersebut diwakili oleh Direktur PT Tripower Solar Nusantara, Aditya Perdana dan Ketua Umum KADIN DIY, GKR Mangkubumi, Sabtu (04/05/2024) kemarin.
Ketua Umum KADIN DIY, GKR Mangkubumi mengatakan kerja sama yang terjalin tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen KADIN DIY untuk mengakselerasi ekonomi hijau di DIY.
Baca juga: Bupati Sunaryanta Sampaikan Ini ke Sri Sultan HB X Saat Safari Syawalan 1445 H di Gunungkidul
“Untuk mendukung green economy di DIY, dan pengurangan emisi karbon,” katanya.
Selain itu, pihaknya masih menemukan warga DIY yang belum bisa menikmati aliran listrik. Sehingga, ia berharap kerja sama tersebut dapat membantu masyarakat, melalui energi baru terbarukan.
“Masih ada yang belum kelewatan listrik. Ada 100 watt dari energi baru terbarukan, mudah-mudahan bisa terealisasikan. Untuk mengentaskan kemiskinan kan butuh infrastruktur juga, sehingga selain jalan, akses listrik juga dibutuhkan masyarakat,” terangnya.
Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Beny Suharsono mengapresiasi inisiatif yang diambil oleh KADIN DIY. Ia mengakui masih ada titik-titik yang belum dijangkau oleh PLN.
Menurut dia, inisiatif tersebut dapat diintegrasikan dengan pembangunan rumah tak layak huni di DIY
“Tidak banyak, tetapi tersebar. Sehingga dengan solar system ini bisa digunakan oleh masyarakat yang tidak terjangkau PLN,” ungkapnya.
“Pembangunan rumah tidak layak huni bisa diintegrasikan, listriknya menggunakan solar sistem. Listrik kan butuh energi, untuk mompa air. Air untuk sanitasi. Dengan kerja sama ini (KADIN DIY) akan memudahkan (proses integrasi),” lanjutnya.
Beny menilai potensi energi baru terbarukan sangat besar di DIY, salah satunya untuk transportasi. Terlebih DIY telah memiliki 50 becak listrik.
Namun menurut dia, yang menjadi tantangan adalah mengubah kebiasaan masyarakat untuk beralih ke energi baru terbarukan.
“Banyak sekali potensinya, salah satunya trasnportasi listrik. Kalau menggunakan motor kan masih ada polutannya. DIY pernah mau beli mobil listrik, tetapi dulu indennya satu tahun. kan nggak bisa kalau dengan APBD. Tetapi kan sekarang sudah masif ya (kendaraan listrik), ya pelan-pelan, perlu pembudayaan baru,” imbuhnya. (maw)