Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menyebut ada peluang perpanjangan relasi KA Commuter Line (KRL) Yogja-Solo hingga Madiun , Jawa Timur.
Meski demikian, PT KCI masih belum bisa memastikan perpanjangan relasi tersebut akan direalisasikan.
Direktur Utama PT KCI, Asdo Artriviyanto mengatakan pihaknya masih menunggu prasarana yang dibangun Kementerian Perhubungan, khususnya jalur listrik. Saat ini, jalur listrik yang tersedia adalah Yogja-Palur.
“Ya nanti kalau ada penugasan lagi, pemerintah membangun jalur jaringan listriknya, akan diteruskan ke Madiun. Kalau saat ini kan sudah sampai Palur,” katanya saat konferensi pers, Jumat (03/05/2024).
Ia mengungkapkan antusiasme masyarakat untuk menggunakan Commuter Line Yogya-Solo terbilang tinggi.
Sejak beroperasi pada 1 Maret 2021 lalu, jumlah penumpang Commuter Line Yogya-Solo selalu meningkat.
Volume pengguna Commuter Line Yogya-Solo pada tahun 2023 tercatat ada 6.453.099, ada peningkatan 44 persen dari tahun sebelumnya.
Sementara pada masa angkutan lebaran 2024, periode 31 Maret hingga 21 April, tercatat ada 516.574 penumpang. Ada kenaikan 16 persen dibandingkan masa angkutan lebaran 2023 lalu.
“Seperti kita tahu, Yogyakarta kan kota pariwisata, sehingga jumlah penumpang cenderung lebih tinggi saat weekend. Berbeda dengan Jabodetabek, yang volumenya tinggi saat weekday, sementara weekend relatif lengang. Volume pengguna Commuter Line Yogya-Solo tahun 2023 pada weekday ada 17.342, sedangkan saat weekend 22.703,” ungkapnya.
Menurut Asdo, wacana perpanjangan relasi Commuter Line Yogya-Solo hingga Madiun berpotensi meningkatkan ekonomi lokal.
Apalagi, selama ini yang menikmati Commuter Line Yogya-Solo tidak terbatas warga Yogyakarta dan Solo saja.
“Untuk penumbuhan ekonomi dan memudahkan transportasi ke kereta lokal. Belajar dari pertumbuhan kereta lokal, sangat berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi, baik Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat,” imbuhnya.
“Harapannya disubsidi, karena KCI ini kan transportasinya berdasarkan penugasan pemerintah, dengan sistem subsidi. Sementara ini belum dapat info resmi dari Kementerian Perhubungan (perpanjangan relasi hingga Madiun). Nanti pasti disampaikan juga oleh Kemenhub atau Ditjen Perkeretaapian,” pungkasnya. ( Tribunjogja.com )