Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Mantan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Mahfud MD mengakui dirinya dongkol setelah dinyatakan tak bisa memenangkan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).
Meski demikian, Mahfud tidak mau meributkan lagi sengketa pemilu usai hakim MK memutuskan secara inkrah.
Hal itu dia sampaikan saat menjadi pembicara kunci dalam Seminar Nasional Agama dan Negara dalam Diskursus Ke-Indonesiaan Kontemporer di Universitas Islam Indonesia (UII), Sleman, Selasa (30/4/2024).
Mahfud membuka pidato dengan mengatakan dirinya tak benar-benar pergi dari kampus, meski sudah 24 tahun melanglang buana di berbagai instansi.
Baca juga: MK Tolak Seluruh Permohonan Ganjar-Mahfud MD
"Saya 24 tahun melanglang buana di Jakarta pindah dari satu institusi ke institusi, dari menteri, menteri lagi, lalu DPR, lalu Ketua MK, lalu ke Badan Pengarah Ideologi Pancasila, menteri lagi," kata Mahfud membuka agenda.
Dia melanjutkan dengan pengalamannya mengikuti Pilpres 2024 .
"Lalu ikut Pilpres kalah. Kalah ya sudah, kalah kan. Keputusan pengadilan hakim itu menyelesaikan seluruh sengketa," kata eks Ketua MK ini, membuat peserta seminar tertawa.
"Jangan ribut lagi kalau sudah diputus, meskipun dongkol, iya dongkol, tapi jangan ribut lagi karena begini, kalau kita yang menang orang lain ribut, lalu sudah diputus masih kalah ribut lagi itu gak selesai-selesai, negara gak jalan," kata Mahfud.
Mahfud menekankan, ketika keputusan hakim sudah inkrah, maka selanjutnya melangkah ke tempat lain.
“Move on,” ujarnya. ( Tribunjogja.com )