TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo berhasil meraih penghargaan pembangunan daerah Reka Cipta Bhakti Nugraha sebagai juara dua untuk inovasi MatahatiKu.
Penghargaan diserahkan oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, kepada Pj. Bupati Kulon Progo Ni Made Dwipanti Indrayanti, S.T., M.T dalam acara Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) RKPD DIY 2025 di Gedung Pracimasana Kepatihan, Kamis (4/4/2024).
Penghargaan ini diberikan oleh Pemerintah DIY kepada Kabupaten/Kota dengan tujuan untuk meningkatkan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan yang berkualitas, transparan dan akuntabel.
Ditemui seusai acara Ni Made menyampaikan penghargaan Reka Cipta Bhakti Nugraha merupakan penghargaan kepada pemerintah daerah yang berkaitan dengan perencanaan dan inovasi dalam mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada di daerah.
"Yang Kulon Progo ajukan sebagai inovasi adalah MatahatiKu singkatan dari Bersama Kita Cegah Stunting Kulon Progo, dan alhamdulillah kita mendapat juara kedua. Harapan kami penghargaan ini tidak semata-mata hanya sebagai apresiasi tapi bisa menjadi pemicu semua ke depan untuk bisa lebih baik lagi menyusun perencanaan dengan mengakomodir persoalan-persoalan yang ada di daerah dengan target-target yang jelas, dengan solusi, inovasi dan kreatifitas agar permasalahan-permasalahan cepat diselesaikan," kata Made.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo, dr. Sri Budi Utami, M.Kes, secara terpisah menambahkan program Matahariku ini merupakan salah satu upaya dari Pemkab Kulon Progo untuk menyelesaikan masalah stunting.
"MatahatiKU merupakan inovasi dari Dinas kesehatan Kulon Progo, sebuah program dan aplikasi untuk menyelesaikan persoalan stunting di Kulon Progo. MatahatiKU sebagai penyempurnaan dari program BumilK,"jelasnya.
Sri Budi Utama, menjelaskan, jika Bumilku, pemantauannya adalah ibu hamil sampai dengan lahir, aplikasi berbasis geospasial MatahatiKu pemantauannya by name by address, sejak anak lahir sampai dengan 2 tahun atau diperluas hingga 5 tahun.
Sri Budi Utami berharap, dengan MatahatiKu, semua pihak akan lebih bisa berperan aktif dalam menurunkan stunting di Kulon Progo, sehingga harapan bebas stunting di Kulon Progo akan lebih cepat tercapai. (ord/rls)