Berita Bisnis Terkini

Bank Indonesia Imbau Masyarakat Tukarkan Uang di Tempat Yang Resmi

Penulis: Christi Mahatma Wardhani
Editor: Gaya Lufityanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi : pecahan uang rupiah

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Bank Indonesia (BI) DIY mengimbau masyarakat menukarkan uang di tempat-tempat yang resmi. 

Bank Indonesia telah bekerja sama dengan perbankan DIY membuka layanan penukaran melalui loket perbankan dan membuka layanan kas keliling bersama yang tersebar di berbagai titik. 

Pada Ramadan 2024, ada 5 titik kas keliling BI, 6 titik kas keliling bersama, dan 37 bank beserta kantor cabang.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Ibrahim mengatakan menukarkan uang di tempat yang resmi dapat menghindarkan dari uang palsu.

Selain itu, jumlah uang yang diterima juga sesuai dengan yang ditukarkan. 

"Selain mendapatkan kepastian keaslian uang, jumlahnya pas dengan yang kita pertukarkan. Sehingga masyarakat yang ingin menukarkan uang, bisa ke tempat-tempat yang resmi," katanya, Kamis (28/03/2024). 

Baca juga: Cara Daftar Penukaran Uang Secara Online Lewat Kas Keliling Bank Indonesia

Guna mengantisipasi peredaran uang palsu, pihaknua menggandeng perbankan untuk mengkampanyekan Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah.

Cinta Rupiah diwujudkan dengan mengenali ciri-ciri keaslian Rupiah dan merawat uang Rupiah. 

Sementara rasa Bangga Rupiah diwujudkan dengan menjaga Rupiah yang merupakan simbol kedaulatan negara, serta Paham Rupiah dengan mengenal fungsi Rupiah dalam konteks mendorong aktivitas perekonomian. 

"Untuk menghindari uang palsu kami melakukan kampanye CPB. Setelah tahu fisiknya, mengenali uang. Melalui dukungan perbankan, harapannya masyarakat paham, menjaga, dan merawat rupiah lebih baik lagi," terangnya. 

"Dengan memaknai Cinta Bangga Paham Rupiah diharapkan masyarakat dapat menggunakan uang Rupiah dengan berbelanja secara bijak, sehingga dapat mendukung stabilitas harga harga pokok," lanjutnya. 

Pihaknya juga mendorong masyarakat untuk mengoptimalkan transaksi pembayaran secara nontunai diantaranya QRIS, memperluas kepersertaan BI-FAST termasuk kanal layanan dan akseptasi masyarakat.

"Selain itu Bank Indonesia juga mendorong Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) untuk mempersiapkan infrastruktur guna menghadapi peningkatan transaksi di bulan Ramadhan dan Idulfitri 2024," imbuhnya. ( Tribunjogja.com ) 

Berita Terkini