Tribunjogja.com - Shalat tarawih ialah shalat malam yang dikerjakan pada bulan Ramadhan.
Berikut pembasahan singkat soal Shalat tarawih dirangkum Tribunjogja.com dari buku Risalah TUNTUNAN SHALAT LENGKAP oleh Drs. MOH. RIFA' I yang diterbitkan oleh CV.TOHA PUTRA
Shalat tarawih hukumnya sunnat muakkad, boleh dikerjakan sendiri sendiri atau berjama'ah.
Shalat tarawih ini dilakukan sesudah shalat 'Isya sampai waktu fajar.
Bilangan raka'atnya yang pernah dilakukan oleh Rasulullah saw ada delapan raka'at.
Umar bin Khathab mengerjakannya sampai 20 raka'at/ Amalan Umar bin Khathab ini disepakati oleh Ijma'.
Tiap-tiap dua raka'at diakhiri dengan salam.
Setelah selesai shalat tarawih hendaknya diteruskan dengan shalat witir, sekurangkurangnya satu raka'at.
Tetapi umumnya dikerjakan tiga raka'at dengan dua salam dan boleh pula dikerjakan tiga raka'at satu salam.
Surat yang dibaca sesudah AI-Fatihah pada tiap-tiap raka'at boleh mana saja yang kita kehendaki.
Umpama mulai dari surat At-Takatsur (Al-Hakumut takatsur) sampai surat Lahab (Tabbat yada Abi Lahabin).
Sedang pada raka'at kedua setelah membaca Fatihah yang dibaca boleh membaca surat apa saja, tetapi diutamakan surah Al-Ikhlash (Qul Huwallahu ahad).
Lafazh / niatnya :
USHALLI SUNNATAT TARAAWIIHI RAK'ATAIN (MA' MUMAN/IMAAMAN ) LILLAAHI TAALAA .
Artinya :
"Aku niat shalat tarawih dua raka'at (makmum / jadi imam) karena Allah Ta'ala". (Tribunjogja.com/iwe)